Ustadz Abdul Somad Tanggapi Soal Perbedaan Hari Raya Idul Adha Kemenag dan Arab Saudi

- 7 Juli 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi penjelasan Ustadz Abdul Somad.
Ilustrasi penjelasan Ustadz Abdul Somad. /Tangkapan layar youtube.com / Ustadz Abdul Somad Official.

Jamaah: "Kita ikut Makkah apa Pekanbaru Ustadz?".

Ustadz: "Makkah tu punya mathla' sendiri, Pekanbaru punya mathla' sendiri. Makkah punya syuruq sendiri, Pekanbaru punya syuruq sendiri. Tak sama. Mana bisa kita ikut Makkah. Kalau kita di Pekanbaru ikut Makkah. Berarti shalat zhuhur kita jam 15.30 Wib".

Jamaah: "O gitu, tapi, berarti kita lebih dulu Ustadz. Kok bisa Makkah Idul Adha Sabtu 9 Juli, kita Idul Adha Ahad 10 Juli?".

Ustadz: "Waktu sholat pakai waktu matahari, kita di timur lebih dulu. Kalau awal bulan tu ikut Hilal, bulan, yang di barat lebih dulu".

Jamaah: "O begitu. Tapi kan puasa Arafah tu ikut Wuquf Ustadz?!".

Ustadz: "Wuquf ikut apa? Ikut tanggal 9. Tanggal 9 ikut apa? Ikut tanggal 1. Tanggal 1 ikut apa? Ikut hilal. Jadi puasa tu tanggal 9, bukan tanggal 8, bukan pulak tanggal 10. Ikut mathla' daerah masing-masing".

Baca Juga: Imbang Lawan Thailand, Timnas Indonesia U-19 Masih Berpeluang Lolos ke Babak Semifinal Piala AFF U-21

Jamaah: "O bgitu. Tapi apa itu pernah terjadi zaman Salaf ustadz?".

Ustadz: "Kuraib dari Madinah ke Syam. Di Syam mereka melihat Hilal malam Jum'at. Ibnu Abbas di Madinah melihat Hilal malam Sabtu. Syam dengan Madinah aja beda mathla', apalagi Makkah dengan Pekanbaru".

Jamaah: "O begitu, tapi Ustadz".
Ustadz: "Sekali lagi kau bilang O, ku doakan mulut kau bulat".
Jamaah: "Ee ... "

Halaman:

Editor: Gugum Budiman


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini