Bacaan Doa Iftitah, Banyak Versi Mana yang Paling Baik untuk Diamalkan?

- 31 Agustus 2022, 18:00 WIB
Bacaan Doa Iftitah, Banyak Versi Mana yang Paling Baik untuk Diamalkan?
Bacaan Doa Iftitah, Banyak Versi Mana yang Paling Baik untuk Diamalkan? /

JENDELA CIANJUR - Bacaan Doa Iftiftah memiliki banyak versi sehingga antara satu dengan yang lain bisa berbeda. Lalu mana yang paling baik untuk diamalkan?

Rasulullah shallallaah ‘alaihi wa sallam diriwayatkan tidak biasa membaca dengan satu versi saja.

Beliau menggunakan berbagai bentuk doa istiftah. Seseorang tidak diharuskan membaca versi tertentu, apa pun pilihannya maka itu sah-sah saja selama yang diucapkan berdasarkan dengan sumber yang shahih.

Bacaan yang dianjurkan membacanya secara bergantian, tidak membaca dengan satu versi saja, inilah yang dilakukan Rasulullah shallaahu ‘alaihi wa sallam.

Namun jika seseorang mencukupkan dengan satu versi saja di setiap shalatnya maka tidak mengapa.

Doa iftitah versi pertama,

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ

Tulisan Latin:

“Allaahumma Baa’id Bainii Wa Baina Khathaayaaya Kamaa Baa’adta bainal Masyriqi Wal Maghrib. Allaahumma Naqqinii Minal Khathaayaa Kamaa Yunaqqats Tsaubul Abyadlu Minad Danas. Allaahummaghsil Khathaayaaya Bil maa-i Wats Tsalji Wal Barad”

Terjemah Arti:

“Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahan dan dosa-dosaku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan dan dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun.”

Doa iftitah versi kedua,

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Tulisan Latin:

Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa

Terjemah Arti:

Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.

Doa iftitah versi ketiga

اللَّهُ أَكْبَرُ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ

Tulisan Latin:

Allahu Akbar. Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin. Allahumma Antal Maliku Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Wabihamdika

Terjemah Arti:

Allah Maha Besar. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Yaa Allah, Engkaulah penguasa, tidak ada yang berhak disembah selain dirimu. Maha Suci engkau dan Maha Terpuji.

Penjelasan Ketiga Versi

Secara umum, makna doa-doa istiftah mengandung pengagungan dan pujian kepada Allah Tabaaraka wa Ta’ala juga permintaan pengampunan Allah dari dosa-dosa serta perendahan diri pada-Nya.

Tetapi setiap versi memiliki penekanan makna tertentu:

Versi pertama, mengandung penekanan makna yang berkaitan dengan permintaan pengampunan dan pembersihan dari dosa-dosa.

Dalam doa istiftah ini mengandung permintaan kepada Allah Tabaaraka Wa ta’ala agar dijauhkan dari dosa-dosa sebagaimana Allah telah menjauhkan antara timur dan barat. Yaitu dengan dihapuskannya dosa-dosa dan tidak dihukum atas dosa-dosa tersebut serta permohonan petunjuk agar dijauhan darinya.

Dan permohonan agar dibersihkan dari dosa-dosa selayaknya baju putih yang dibersihkan dari noda hingga tidak tersisa bekasnya sedikitpun. Juga membersihkan dari dosa-dosa dengan salju, air dan embun. Ini mengandung isyarat betapa betuhnya hati dan badan terhadap sesuatu yang membersihkan, menyejukkan dan menguatkan keduanya.

Versi kedua mengandung pengagungan, pujian serta pensucian kepada Allah dari segala sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya.

Suatu saat, Ketika para sahabat shalat Bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ada di antara mereka yang mengucapkan doa istiftah ini. Maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang doa ini:

عَجِبْتُ لَهَا، فُتِحَتْ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ

“Aku takjub dengan doa ini, pintu-pintu langit terbuka untuknya”

Ibnu Umar radhiyallaahuma menuturkan:

فَمَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ذَلِكَ

“Aku tidak pernah meninggalkan do aini semenjak aku mendengar Rasulullaah shallallaahu alaihi wa sallam mengatakan itu”

Versi ketiga, di dalamnya terkandung pengakuan dan berita dari seorang hamba tentang apa-apa yang menjadi kewajibannya, berupa perendahan diri, ketundukan di hadapan Pencipta langit dan bumi

وَجَّهْتُ وَجْهِي لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ

“Aku menghadapkan wajahku kepada (Allah) Pencipta langit dan bumi” Aku memurnikan agamaku dan amal perbuatanku, aku berniat untuk-Mu saja dalam ibadahku dan tujuanku

حَنِيفًا

"Dengan hanif (memurnikan)” maknanya: berpaling dari kesyirikan kepada tauhid.

إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan alam semesta” Shalat dan dan menyembelih disebutkan secara khusus di sini karena memiliki kedudukan dan besarnya keutamaan pada keduanya, siapa saja yang ikhlas dalam shalat dan menyembelih makai a akan ikhlas dalam segala amal perbuatannya.

وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي

“Hidup dan matiku” perjalanan hidupku dan keadaanku saat mati berupa keimanan dan amal saleh, semua itu untuk Allah Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya.

Demikian semoga bermanfaat.***

Editor: Gugum Budiman


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x