Buntut Ustadz Abdul Somad Ditolak Singapura, Menko PMK Muhadjir : Sebaiknya Dengan Tetangga Perlu Jaga Mulut!

19 Mei 2022, 21:14 WIB
BeritaSampang.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Ustadz Abdul Somad untuk lebih menjaga mulutnya /Foto : Instagram/@muhadjir_effendy/

JENDELA CIANJUR - Alih-alih membelah ulama Indonesia, Ustadz Abdul Somad (UAS) yang ditolak masuk ke Singapura.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi malah condong membela Singapura dan menyalahkan UAS.

Baca Juga: AHMAD DHANI Serukan Boikot Singapura: Beri Bahan Buzzer Haram Jadah Olok-olok Ustadz Abdul Somad

Menanggapi masalah UAS, Muhadjir mengungkapkan pentingnya etika hidup bertetangga.

"Pokoknya begini, hidup bertetangga itu tidak hanya dalam arti rumah ke rumah ya. Antarsesama negara itu juga ada etika ada tata cara, saling menghormati," tegas Muhadjir kepada wartawan di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis 19 Mei 2022.

Dilanjutkan Muhadjir, dalam hidup bertetangga, semua pihak harus bisa menjaga ucapan dan tindakan. Dengan begitu ditambahkannya semua bisa saling berkunjung satu sama lainnya.

 

"Sebaiknya ya sama dengan bertetangga lah, mulai dari menjaga lidah, menjaga mulut, menjaga tangan, sehingga kita bisa hidup enak," terangnya.

Baca Juga: Dideportasi Singapura, Ustadz Abdul Somad: Ini Masalah Politik ... Singapura Kampung Halaman Saya

Dengan begitu, maka tidak ada lagi masalah pengusiran dikemudian hari. "Kita bisa bertamu ke tetangga juga enak, tidak perlu diusir, sebaliknya juga begitu, kita menerima tetangga datang juga dengan enak," tegas Muhadjir.

Sebelumnya, Ustadz Abdul Somad mengungkapkan bahwa dirinya berkunjung ke Singapura bukan untuk berdakwah melainkan liburan bersama keluarganya.

Ustadz Abdul Somad menyatakan. Informasi mengenai penahanan dan dideportasinya dari Singapura adalah benar adanya. "Info saya ditahan dan dideportasi itu shahih adanya," tegas Ustadz Abdul Somad dalam dalam cuplikan channel Hai Guys Official, Selasa 17 Mei 2022.

Baca Juga: Buntut Deportasi Ustadz Abdul Somad, Fahri Hamzah : Perbuatan Singapura Melanggar Nilai-nilai Dasar Asean!

Namun dirinya heran, pihak Imigrasi Singapura yang menahannya tidak menjelaskan secara detail mengapa dirinya bersama keluarga tidak boleh masuk ke Singapura. Malah kembali mendeportasi dirinya beserta keluarga kembali ke Indonesia.

"Saya datang ke Singapura untuk liburan, kebetulan ada teman saya di Batam mengajak liburan kesana bersama keluarga masing-masing," ungkap UAS.

Bahkan UAS pun memperlihatkan semua dokumen-dokumen yang diperlukan untuk masuk ke Singapura tersebut. Hanya saja entah mengapa dirinya dideportasi tanpa alasan yang jelas.

"Sudah semua distempel oleh imigrasi bahkan teman saya sudah keluar, ustadzah sudah keluar. Baru saya keluar tetapi ada petugas yang menarik tas saya untuk kembali masuk," ungkap UAS.

Baca Juga: Buntut Ustadz Abdul Somad Dideportasi, Fadli Zon : Indonesia Tak Ada Wibawa Dipandang Sebelah Mata Singapura!

Bahkan Ustadz Hilmi Firdausi sempat menghubungi UAS lalu menceritakan kepadanya mengenai kronologi lengkapnya. Melalui akun Twitternya @hilmi28 kronologi itu pun dibagikannya, Selasa 17 Mei 2022.

UAS mengungkapkan bahwa dirinya beserta rombongan dan keluarganya berkunjung ke Singapura melalui jalur laut dari Kota Batam.

UAS tiba di Pelabuhan Tanah Merah, Singapura pada Senin 16 Mei 2022 pukul 13.30 waktu setempat. Dalam rombongan yang berjumlah 7 orang termasuk dua anak-anak.


Mereka adalah UAS, istri dan anaknya yang baru berusia 3 bulan, sahabat UAS beserta istri dan 2 anaknya.

"Setelah masuk, UAS ditarik ke pinggir tempat orang lalu lalang. UAS ingin memberikan tas berisi peralatan bayi ke istri berjarak 5 meter, namun tidak diizinkan," tulis UAS yang dibagikan oleh Ustadz Hilmi Firdausi itu.

Baca Juga: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno Minta Permasalahan Ustadz Abdul Somad Segera Diselesaikan

Kemudian UAS dipisahkan dengan rombongan lainnya lalu dilakukan pemeriksaan di imigrasi. Sedangkan istri dan rombongan lainnya yang sudah hampir sampai di luar pelabuhan, kembali ditarik ke dalam imigrasi.

"Kemudian UAS dimasukkan ke ruang 1x2 meter. Atap jeruji. Selama 1 jam. Istri UAS dan rombongan di ruang lain," tambahnya.

Bahkan UAS sempat diisolasi diruangan imigrasi yang luasnya hanya 1X2 meter itu selama satu jam. Lalu pihak imigrasi Singapura, UAS dan rombongan lalu dideportasi menggunakan kapal feri terakhir menuju Batam.

"Pukul 17.30 UAS dan rombongan dipulangkan ke Batam dengan feri terakhir," tambahnya.

Dalam proses penahanan di imigrasi pun diakui UAS tidak ada wawancara dan penjelasan dari pihak Imigrasi Singapura terkait alasan penahanan dan deportasi tersebut.

Baca Juga: Soal Deportasi Ustadz Abdul Somad, Yusril Ihza Mahendra : Singapura Harus Jelaskan Detail Alasannya!

Padahal menurutnya, seluruh persyaratan masuk ke Singapura sudah dipenuhi oleh UAS dan rombongan.

"Beberapa hari sebelum keberangkatan semua persyaratan sudah dipenuhi. ICA sudah keluarkan arrival card. Semua rute perjalanan jelas," beber UAS.

Namun pihak Singapura tidak menjelaskan alasan konkretnya mengapa dirinya dan beserta keluarga diperlakukan demikian dan dideportasi kembali ke Indonesia. ***

 

Editor: Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler