Network
JENDELA CIANJUR - Harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan di Cianjur terus meroket.
Menurut pengakuan sejumlah pedagang di Pasar Muka, Cianjur, Kamis, 24 Maret 2022, kenaikan harga beragam kebutuhan pokok di Cianjur sudah terjadi sejak satu pekan terakhir.
Sayangnya, hal itu tidak diimbangi dengan daya beli masyarakat yang justru cenderung merosot.
Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Muka, Cianjur, Seni Mulyani (34), mengatakan, harga daging ayam dalam satu pekan terakhir naik Rp 3.000 per kilogram (kg).
Menurut dia, pekan lalu harganya masih Rp 32.000, sedangkan hari ini sudah menyentuh Rp 35.000 per kg.
Sementara itu, harga daging sapi meroket hingga Rp 10.000 per kg, dari Rp 120.000 pada pekan lalu, menjadi Rp 130.000 hari ini.
Baca Juga: Persib Bandung Incar 2 Laga Terakhir Dengan Kemenangan Penuh
Sementara itu, menurut Nana Mulyana, pedagang sayuran, harga komoditas sayuran juga sudah merangkak naik.
Cabei kriting naik dari Rp 50.000 menjadi Rp 60.000, bawang putih dari Rp 26.000 per kilogram kini Rp 30.000 per kilogram.
“Rata-rata kenaikan antara 4 ribu dan 10 ribu per kg,” ujarnya.
Baca Juga: Bundaran Cibiru Makin Semerawut! Pembangunan Underpass Harus Dipercepat
Seni mengatakan, persoalan timbul karena kenaikan harga berbagai komoditas tersebut tidak dibarengi dengan daya beli masyarakat.
Akibatnya, permintaan anjlok. Untuk daging ayam, permintaan di lapaknya anjlok hingga 50 persen.
"Biasanya saya menjual daging ayam sampai 250 kilo gram per hari. Sekarang hanya sekitar 125 kg," tuturnya.
Baca Juga: Waduh! Warga Sukabumi Menanam Tanaman Ganja di Pot Rumahnya Seperti Tanaman Hias
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Cianjur, Tohari Sastra, mengatakan, kenaikan sejumlah kebutuhan masyarakat menjelang bulan Ramadan masih dalam kategori wajar.
“Kami memprediksi harga akan berangsur normal saat bulan puasa tiba,” imbuhnya.
Seperti diketahui, tren kenaikan harga kebutuhan pokok biasa terjadi setiap satu pekan menjelang Ramadan hingga pekan pertama Ramadan.
Harga kebutuhan pokok akan kembali naik sejak satu pekan menjelang Lebaran hingga sekitar satu pekan setelah Lebaran.
Hak itu terjadi karena lonjakan permintaan untuk kebutuhan Ramadan.***
Artikel Rekomendasi