Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas 3 Kali, Pemkab Sleman Belum Perbolehkan Pengungsi untuk Pulang

20 Januari 2021, 18:08 WIB
Ilustrasi awan panas Gunung Merapi. /Pixabay.

PR CIANJUR – Gunung Merapi kembali beraksi. Gunung berlokasi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini meluncukan awan panas pada Rabu dinihari, 20 Januari 2021.

Jarak luncur awan panas berkisar 700-1.200 meter menuju arah barat daya dari Gunung Merapi. Awan panas keluar dari sana pada pukul 00.59 WIB, 5.12 WIB, dan 5.35 WIB.

“Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 13-21 mm dan durasi 116-198 detik, kata Hanik Humaida. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) di Yogyakarta dikutp Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara.

Baca Juga: Komjen Listyo Sigit Dipuji DPR: Calon Kapolri Ini Cerdas dan Bertangan Dingin

Selain awan panas atau yang lebih dikenal warga lokal sana dengan nama Wedhus Gembel, terpantau sejak pukul 00.00-6.00 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan 47 guguran lava pijar dengan ketinggian 1.000 meter menuju arah barat laut.

Pada Selasa, 19 Januari 2021, Gunung Merapi juga mengeluarkan awan panas guguran berjarak luncur 1.800 meter ke arah barat daya. Ke arah hulu Kali Krasak.

BPPTKG sendiri menahan status Gunung Merapi di Level III atau Siaga dan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas yang membuat waspada wilayah seperti Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak maksimal 5 kilometer.

Menurut prediksi, kalau Gunung Merapi mengeluarkan letusan eksplosif, jangkauan material vulkanik sekitar tiga kilometer dari puncak.

Baca Juga: Komjen Listyo Sigit: Penegakkan Hukum Harus Tegas Namun Humanis

Pemkab Sleman belum perbolehkan warga pulang

Pemerintah Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak mengizinkan penduduk lereng Gunung Merapi yang sedang mengungsi di barak pengungsi Glagaharjo, Cangkringan, Yogyakarta untuk pulang.

“Walaupun Gunung Merapi sudah di fase erupsi efusi tetapi Pemkab Sleman tidak memperbolehkan pengungsi pulang, ini mengingat Pemkab Sleman masih memberlakukan PPKM hingga 25 Januari 2021,” kata Joko Supriyanto. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman. Selasa, 19 Januari 2021.

Baca Juga: Persib Bandung Perpanjang Kontrak Pemain, Ini Kata Robert Rene Albert

“Nanti setelah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) selesai akan ada instuksi Bupati Sleman terkait penanganan pengungsi Merapi selanjutnya,” kata Joko Supriyanto lagi.

Penduduk yang mengungsi di barak pengungsi Glagaharjo sendiri berjumlah 311 jiwa. Mereka adalah warga Dusun Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan.

“Aktivitas erupsi (Gunung Merapi) tersebut berupa guguran lava pijar dan awan panas sejauh maksimal 1.800 m yang disebut dengan erupsi efusi,” kata Hanik Humaida, Kepala BPPTKG.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler