Gunungapi Merapi Berstatus Siaga! Awan Panas Berguguran Sejauh 5 Kilometer Sebanyak 253 Orang Diungsikan

- 10 Maret 2022, 07:29 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi bertubi-tubi meluncur ke arah Kali Gendol Klaten.
Awan panas guguran Gunung Merapi bertubi-tubi meluncur ke arah Kali Gendol Klaten. /tangkap layar Instagram @bpptkg/

JENDELA CIANJUR---Gunungapi Merapi kembali mengalami peningkatan aktivitas. Hal itu, ditunjukkan dengan munculnya luncuran awan panas guguran (APG) sejauh 5.000 meter dan mengarah ke arah tenggara pada Rabu (9/3) sejak pukul 23.18 WIB. Selain itu teramati pula lava pijar sebanyak 7 kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat waktu terjadinya APG masing-masing adalah pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44 dan 23.53 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 10 Maret 2022, Baru Saja Siuman, Andin Kembali Shock Tahu Askara Berjuang Lawan Maut

Kemudian APG kembali terjadi dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter pada Kamis (10/3) dini hari pukul 00.22, 01.00, 01.22, 01.35, 02.07 WIB, dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik. BPPTKG menyatakan pada pukul 01.30 aktivitas Gunungapi Merapi telah melandai. Adapun pascakejadian APG sebelumnya, kegempaan didominasi oleh gempa-gempa guguran.

Menurut Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D, saat ini Gunungapi Merapi berstatus SIAGA Level III sejak tanggal 5 November 2020. Apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Sejalan dengan informasi BPPTKG tersebut, kata Abdul, BNPB menghimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Serta, selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunungapi Merapi.

Baca Juga: Persib Tekuk Arema FC 2-1, Tiket Ke Puncak Semakin Aman Bagi Maung Bandung

"Waspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunungapi Merapi," ujar Abdul, dalam siaran persnya Kamis (10/3).

BPPTKG pun, kata dia, memberikan informasi bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan APG pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Kemudian, kata dia, di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Halaman:

Editor: Arlad


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x