Network
JENDELA CIANJUR - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo menyatakan, melihat situasi terkini ada kegalauan. Hal ini terkait nasionalisme dan posisi bangsa Indonesia di mata dunia.
Hal itu diungkapkan Gatot saat disinggung soal rencananya bakal melakukan audiensi dengan MPR RI saat berbincang-bincang dengan ahli hukum Tata Negara Refly Harun pada kanal YouTube Refly Harun, Jumat, 27 Mei 2022.
"Kondisi saat ini, dengan kejadian-kejadian terkini sangat mengkhawatirkan," kata mantan Panglima TNI ini.
Ia pun mengatakan, pada tanggal 16 Mei ada seorang warga negara Indonesia dengan membawa dokumen resmi yang diakui internasional berkunjung ke Singapura. Saat tiba di pelabuhan malah mendapat penahanan dan kemudian dideportasi.
"Jangan-jangan ini berbicara soal UAS (Ustadz Abdul Somad)," timpal Refly.
"Ya jangan melihat UAS-nya, tapi kita sebut warga negara Indonesianya," balas Gatot.
Baca Juga: Netizen Soroti Postingan Instagram V BTS dan G-Dragon, Diduga Petunjuk 'Perang Dingin'
Gatot pun melanjutkan penuturannya. "Apa yang jadi alasan Pemerintah Singapura harus kita hargai. Tapi ada hal yang harus kita lihat, bahwa bangsa Indonesia di mata pemerintah Singapura tidak setara," katanya.
Kalau setara, lanjutnya, harusnya pemerintah Singapura memberikan daftar ke pemerintah Indonesia orang-orang yang dilarang masuk ke Singapura. Kemudian daftar tersebut diserahkan ke lembaga terkait di tanah air.
Artikel Rekomendasi