Diduga Makan Sampah Plastik, Seekor Penyu Mati di Pesisir Pantai Glempang Pasir

- 9 Juli 2020, 07:33 WIB
Penyu lekang yang ditemukan dalam keadaan mati di Pantai Glempang Pasir Kecamatan Adipala, Selasa, 7 Juli 2020.
Penyu lekang yang ditemukan dalam keadaan mati di Pantai Glempang Pasir Kecamatan Adipala, Selasa, 7 Juli 2020. /RRI/

PR CIANJUR - Seekor Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) ditemukan dalam kondisi mati di pesisir Pantai Glempang Pasir Kecamatan Adipala pada Selasa 7 Juli 2020 malam.

Pertama kali penyu itu ditemukan oleh nelayan yang juga merupakan anggota Komunitas Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap.

“Nelayan yang baru mencari ikan menemukan penyu yang dikira mendarat karena akan bertelur, ternyata saat dilihat sudah mati,” ujar Koordinator Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap, Jumawan, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari RRI pada Kamis, 9 Juli 2020.

Penyu yang ditemukan itu diperkirakan berusia sekitar 8 hingga 10 tahun. Pada usia itu, seharusnya penyu tersebut masih produktif.

Baca Juga: Harganya Puluhan Juta, Berikut 6 Fakta Teknologi Masker Respirator Milik Istri KSAD Andika Perkasa

Saat dievakuasi oleh petugas, penyu yang ditemukan berukuran sekitar 80 centimeter.

Menurut Jumawan ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab matinya penyu tersebut.

"Bisa karena terperangkap jaring di tengah laut, lalu lepas dan terluka jadi mati, bisa jadi terkena baling-baling kapal," ujar Jumawan.

Lebih lanjut, Jumawan menerangkan tidak menutup kemungkinan penyu ini mati karena makan sampah plastik, karena penyu merupakan binatang eliter yang tidak bisa membedakan antara makanan dan sampah.

Baca Juga: Cek Fakta: Megawati Soekarnoputri Dikabarkan Mengundurkan Diri dari Ketua Umum PDIP

Setelah berhasil dievakuasi, Jumawan memeriksa bagian tubuh penyu tersebut. Dia melihat ada sobekan luka di bagian kepala penyu.

Meskipun demikian, dia tidak bisa memastikan penyebab luka tersebut, karena bisa jadi akibat terbentur karang setelah penyu itu mati.

"Tadinya akan Kami ambil dan dibawa ke penangkaran untuk diawetkan, sebagai edukasi kepada masyarakat dan anak-anak. Tapi, berhubung penyu sudah berbau, maka kubur saja," ujar Jumawan.

Kejadian ini baru pertama kali terjadi di tahun 2020, sebelumnya penyu yang mendarat dalam keadaan mati sudah seringkali terjadi.

Baca Juga: Tiongkok Hadapi Wabah Bubonic, Komisi Kesehatan Larang Masyarakat Konsumsi Marmot

Jumawan mengatakan sepanjang pantai Sodong Karangbenda, sampai Jetis terdapat beberapa tempat bertelurnya penyu saat ini.

Pendaratan pertama penyu bertelur terjadi sejak, Sabtu 4 April 2020.

"Kami memperkirakan Bulan Juli, Agustus, dan September juga terjadi pendaratan penyu untuk bertelur. Untuk itu, saat ini pihaknya terus melakukan patroli, terutama di malam hari," katanya.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x