Pertama, Trump yang berasal dari Partai Republik tidak akan mencampuri urusan dalam negeri Indonesia seperti HAM, demokrasi, dan yang lainnya.
Kedua, Trump dinilai pro-pebisnis, dengan demikian akan terus membawa angin segar yakni adanya iklim investasi di Indonesia.
Sementara, pendukung Biden beralasan jika terpilih, Trump dinilai ultranasionalistik atau tidak peduli dengan negara lainnya.
Baca Juga: Ibu Negara Tercantik 2018 yang Ikut Berperang, Ini 5 Fakta Anna Hakobyan Istri PM Armenia
“Saya juga tak ingin buru-buru mengatakan bahwa yang pro-Trump salah, atau sebaliknya justru yang pro-Biden yang salah. Mengapa? Mereka yang berbeda pandangan itu punya alasan masing-masing,” ungkap SBY.
Menurut SBY, dari semua itu membawa kesimpulan tidak ada yang salah mutlak dan juga yang benar mutlak. ***(Muhammad Hafid/SeputarTangsel.com)
Artikel Rekomendasi