PR CIANJUR – Ganda campuran bulutangkis nomor satu Indonesia, Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti gagal menjadi juara di YONEX Thailand Open 2021.
Kegagalan ini terjadi setelah mereka kalah dari pasangan tuan rumah Thailand yang menempati ranking 3 dunia, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dalam pertandingan yang berlangsung tiga set, 3-21,22-20, 18-21.
Penampilan Praveen/Melati di set pertama dinilai sama sekali tidak menunjukkan tekad seorang juara. Mereka seakan-akan “menyumbangkan” secara cuma-cuma poin demi poin untuk pasangan Dechapol/Sapsiree.
Baca Juga: Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Juarai Thailand Open 2021: Akhirnya Kami Sampai di Ujung
Tidak tanggung, mereka kalah dengan skor 3-21. Sebelumnya, pada pertemuan terakhir di final All England 2020, Praveen/Melati berhasil menang dari pasangan Thailand tersebut.
Di set kedua Praveen/Melati mencoba untuk membuat pertandingan masuk ke set ketiga. Kerja keras dan serangan agresif pasangan yang baru berduet tahun 2018 itu berbuah hasil. 22-20.
Set ketiga kedua pasangan ini saling serang dan smash, drive, maupun bola-bola loop yang mematikan. Namun, Dechapol/Sapsiree lebih dulu mencapai angka 21. 21-18 kekalahan untuk Praveen/Melati.
Baca Juga: Diperpanjang hingga 2021, Simak Cara Dapatkan BPUM BLT UMKM Rp2,4 Juta
Dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, Praveen/Melati mengakui kesalahan mereka yang tidak fokus sejak set pertama dimulai. Mereka berjanji akan melakukan koreksi atas penampilannya.
“Kami sedikit kecewa. Selama permainan, kami tidak bisa mengubah nasib kami dan itulah yang kami sesali. Ini adalah hasilnya. Kami harus melakukan banyak koreksi untuk masa depan,” kata Melati Daeva Oktavianti.
Menjadi sorotan adalah performa pasangan Indonesia ini di set pertama. Mereka seakan enggan bertanding. Terlalu banyak kesalahan sendiri yang sebenarnya tidak perlu untuk dilakukan.
Baca Juga: Penemuan Mayat Seorang Sopir Taksi di Sebuah Kontrakan di Kawasan Cipete Utara
Dechapol/Sapsiree memanfaatkan kesalahan fatal pasangan Indonesia itu dengan terus mencecar pertahanan mereka yang mudah dijebol dengan drive cepat maupun smash keras menukik.
Meskipun sempat kalah di set kedua, pasangan Negeri Gajah Putih berhasil memperbaiki performa di set ketiga dan berhasil menjadi juara di turnamen BWF kategori Super 1000 itu.
“Kami tahu, mereka (Puavaranukroh/Taerattanachai) akan siap untuk pertandingan ini, melawan kami. Sejak awal, kami berada di bawah tekanan dan berusaha menghadapinya. Kami bisa menang di gim kedua. Tapi gagal lagi di gim ketiga. Kami banyak membuat kesalahan sendiri,” kata Melati lagi.
Baca Juga: Wanita Berhijab Pengendara Sepeda Motor, Ini Tips Agar Aman dan Nyaman Berkendara
Menjadi runner up, Praveen/Melati berhak meraih hadiah sebesar 35.000 dolar AS atau sekitar Rp500 juta dengan kurs rupiah Rp15.000 per 1 dolar AS.***
Artikel Rekomendasi