PR CIANJUR - Fenomena awan hitam memanjang yang terjadi di Meulaboh Provinsi Aceh pada Senin, 10 Agustus 2020, sempat menggemparkan publik.
Berdasarkan panataun di media sosial, awan tersebut muncul dengan bentuk mirip gelombang tsunami.
Tidak sedikit masyarakat yang menilai bahwa kehadiran awan tersebut adalah sebuah pertanda akan kehadiran bencana yakni gempa dan tsunami.
Namun, pendapat tersebut dibantah langsung oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca Juga: Dinilai Kurang Produktif, Kemenpan RB Akan Bubarkan 13 Lembaga
Dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari RRI, Deputi bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan fenomena awan itu murni akibat dinamika atmosfer, bukan pertanda akan terjadi gempa bahkan tsunami.
"Secara ilmiah dalam dunia meteorologi, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan arcus. Fitur awan arcus dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus dan Cumulus," kata Guswanto.
Lebih lanjut Guswanto menjelaskan, fenomena awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer disepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembab sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang.
Baca Juga: Cek Fakta: Ketum PP Muhammadiyah Dikabarkan Tolak Bantuan dari Pemerintah
Lalu, apa itu awan arcus?
Artikel Rekomendasi