Twitter Luncurkan Fitur API dan Birdwatch yang Bisa Diakses Peneliti serta Mampu Lawan Hoaks

- 27 Januari 2021, 21:32 WIB
Ilustrasi aplikasi Twitter.
Ilustrasi aplikasi Twitter. /Brett Jordan/Pexels

Selain membuka akses API bagi peneliti akademik, Twitter juga membuat fitur baru yang dinamakan Birdwatch.

Fitur Birdwatch ini memungkinkan pengguna Twitter memberi mark atau tanda terhadap cuitan yang menurut mereka menyesatkan, hoaks, atau berita bohong.

Baca Juga: Sesar Lembang Ternyata Sudah Dipantau BMKG Sejak 1963, dalam 4 Tahun Terakhir Tercatat 2 Kali Gempa Lokal

Fitur ini terlebih dahulu akan hadir di Amerika Serikat. Twitter dan berbagai platform media sosial akhir-akhir ini mendapat kecaman karena banyaknya berita bohong yang beredar luas.

Birdwatch memiliki domain terpisah dengan Twitter yakni twitter.com/i/birdwatch.

Hanya sebagian orang saja dapat mencoba program baru ini untuk mengidentifikasi dan membantah misinformasi.

Baca Juga: Vokasi UI Luncurkan Prodi Bisnis Kreatif, Berharap Gen Z Ciptakan Usaha Rintisan Penuhi Kebutuhan Industri

Twitter sendiri menurut rencana mereka berharap 1.000 sampai 100.000 orang dapat menggunakan fitur Birdwatch ini secara bergiliran dan gratis.

“Pada akhirnya kami memiliki tujuan untuk membuat catatan terlihat langsung di Tweet untuk pengguna Twitter global, ketika ada konsensus dari sekumpulan kontributor yang luas dan beragam,” kata Wakil Presiden Produk Twitter, Keith Coleman.

“Kami tahu ada sejumlah tantangan untuk membangun sistem berbasis komunitas seperti ini, dari membuatnya tahan terhadap upaya manipulasi hingga memastikannya tidak didominasi oleh mayoritas sederhana atau bias berdasarkan distribusi kontributornya,” ucap Keith Coleman.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x