PR CIANJUR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, sejak tahun 1963 aktivitas Sesar Lembang sudah berada di bawah pemantauan pihaknya secara langsung.
Sesar tersebut terletak di arah utara 10 kilometer dari Kota Bandung.
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan sejak tahun 1963 sudah dipasang alat seismograf bernama WWSSN (World Wide Standardized Seismograph Network).
Seismograf berjenis Benioff Short Period 3 Komponen dan Srengneter Long 3 Period Komponen juga dipasang di daerah itu guna memantau aktivitas Sesar Lembang yang memiliki panjang 25-30 kilometer berorientasi arah barat-timur.
Petugas BMKG sedari dulu sudah mencatat banyak gempa lokal yang terjadi di Sesar Lembang.
Aktivitas gempa di Sesar Lembang sejak tahun 2008 dipantau secara lebih baik karena BMKG menggunakan monitoring gempa digital.
“Bukan berarti sebelum 2008 di Sesar Lembang tidak terdapat aktivitas gempa. Jarangnya aktivitas gempa saat itu karena sensor gempa belum sebanyak seperti sekarang, sehingga beberapa aktivitas gempa lokal dengan magnitudo kecil tidak terekam dengan baik,” kata Daryono.
Artikel Rekomendasi