Sedang Dikembangkan Alat Deteksi Corona Melalui Embusan Nafas, Inovasi Karya Anak Bangsa

- 25 September 2020, 09:45 WIB
GeNose, alternatif pendeteksi Covid-19 buatan UGM yang diklaim mampu deteksi virus corona hanya lewat hembusan napas.
GeNose, alternatif pendeteksi Covid-19 buatan UGM yang diklaim mampu deteksi virus corona hanya lewat hembusan napas. /UGM

GeNose merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk pendeteksian Covid-19 melalui embusan nafas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time.

GeNose juga mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi.

Data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan, dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual.

Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Juta Baru Capai 64,5 Persen, Masih Ada Kesempatan Untuk yang Belum Daftar

“Menariknya lagi pengembangan GeNose yang memanfaatkan pendekatan Revolusi Industri 4.0 dalam hal ini kecerdasan artifisial. Penguasaan konsep big data dengan kecerdasan artifisial menjadi kunci dari akurasi GeNose,” tambah Menteri Bambang.

Uji profiling (kalibrasi) pada alat ini juga sudah dilakukan dengan menggunakan 615 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara POLDA DI Yogyakarta dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro di Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.

Selanjutnya, GeNose akan memasuki tahap uji klinis yang akan dilakukan secara bertahap dan tersebar di sejumlah rumah sakit di Indonesia. Keandalan alat, keakuratan data, dan kesahihan metode yang diterapkan diharapkan bisa meningkatkan keyakinan pengguna akhir untuk segera mengadopsi aplikasi GeNose bagi kepentingan masyarakat luas.

“Tentunya sebagai kementerian yang bertanggung jawab terhadap perkembangan riset dan inovasi di Indonesia. Kemenristek/BRIN siap mendukung penuh pelaksanaan uji klinis tahap kedua, termasuk dukungan pembiayaan. Sehingga pengembangan GeNose bisa sesuai dengan time table jadi harapan bulan Desember sudah bisa dimanfaatkan masyarakat luas,” tutur Bambang.

Baca Juga: Balita Umur 1 dan 3 Tahun Positif Covid-19 di Sumedang, Corona Meninggi, Sehari Hingga 24 Kasus

Pada kesempatan ini Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek/BRIN Muhammad Dimyati menyampaikan bahwa GeNose merupakan bentuk nyata dari keberhasilan sinergi peneliti di perguruan tinggi dengan industri dan pemerintah dalam menghasilkan inovasi.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x