Rizal Ramli Pertanyakan Defisit APBN Sebesar Rp500,5 Triliun per Agustus 2020

- 23 September 2020, 14:11 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli.
Ekonom senior Rizal Ramli. /Twitter/@RamliRizal

PR CIANJUR - Disebutkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bahwa defisit APBN 2020 kian melebar.

Sampai Agustus 2020, APBN 2020 mengalami defisit hingga Rp500,5 triliun atau mencapai 3.05 persen.

Nilai tersebut menjadi angka defisit terbesar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada di angka Rp197,9 triliun.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu ini untuk Sambut Gajian

Ekonom senior Rizal Ramli memberikan komentar mengenai hal tersebut.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya pada artikel "Sri Mulyani Sebut APBN Defisit Rp500,5 Triliun per Agustus 2020, Rizal Ramli: Kemana Saja Itu Uang?".

Ia mempertanyakan mengenai kenaikan defisit padahal intensif dokter dan pertawat belum sepenuhnya di bayar.

Hal tersebut diungkapkannya dalam akun Twitter pribadinya @RamliRizal yang diunggah pada Selasa 22 September 2020.

Baca Juga: Usai Kalah dari Liverpool, Antonio Rudiger Pertimbangkan Enyah dari Chelsea Karena Jarang Dimainkan

"Lho kemana aja tuh uang? Insentif dokter dan perawat saja belum semuanya dan sepenuhnya dibayar! Payah amat sih," ujarnya.

Sebelumnya Sri Mulyani menjelaskan, defisit ini terjadi karena realisasi pendapatan anggaran negara hingga Agustus 2020 mencapai Rp1.034 triliun.

Diberitakan JurnalPresisi.com sebelumnya, angka tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi belanja yang telah mencapai Rp1.534,7 triliun.

Realisasi pendapatan negara sebesar Rp1.034,1 triliun tersebut berasal dari penerimaan perpajakan.

Baca Juga: Alhamdulillah, Mulai 1 November 2020 Umrah Kembali Dibuka, Kuota Jamaah Dibatasi

Diketahui, realisasi pendapatan negara sebesar Rp1.034,1 triliun itu berasal dari penerimaan perpajakan.

Jumlah penerimaan pajak yaitu Rp798,1 triliun atau 56,8 persen terhadap target dalam Perpres 72/2020 yaitu Rp1.404,5 triliun.

Realisasi penerimaan perpajakan tersebut terkontraksi 13,4 persen dibandingkan kinerja pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp921,5 triliun.***(Tita Salsabila/Pikiran-Rakyat.com)

 

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Jurnal Presisi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah