Berdasarkan statistik yang dikeluarkan oleh Lokadata pada 2020 yield yang terbentuk di pasar untuk surat utang dengan tenor 10 tahun Indonesia 8.4 persen, Malaysia 3.6 persen, Thailand 1.7 persen, Filipina 5.6 persen, India 6.7 persen dan Vietnam 3.5 persen.
Inilah prestasi Menkeu “Terbalik”, menguntungkan kreditor, tapi sangat merugikan rakyat dan bangsa Indonesia:
Peringkat Indonesia dan Vietnam sama. Tapi yield surat utang Vietnam (3,5%) lebih rendah dibandingkan Indonesia (8,4%)! Luarbiasa ndablek ????. https://t.co/k3LfVYUNSv— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) October 29, 2020
Meskipun Vietnam memiliki utang yang cukup membuncit, namun tingkat kenyamanan investor lebih tinggi.
Surat utang Indonesia mencapai 8,4 persen, jauh di atas suku bunga (kupon) yang ditawarkan saat surat utang diterbitkan.
Baca Juga: Terus-menerus Dituding PKI, Megawati Ingatkan Publik Bahwa Orang Tuanya Pahlawan
Rizal Ramli membandingkan imbal hasil (yield) dari utang Indonesia yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Vietnam.
"Peringkat Indonesia dan Vietnam sama. Tapi yield surat utang Vietnam (3,5%) lebih rendah dibandingkan Indonesia (8,4%)! Luar biasa ndablek," pungkas Rizal Ramli.***(Rahmi Nurfajriani/Pikiran-Rakyat.com)
Artikel Rekomendasi