Ernest Prakasa Beberkan Prestasi Kaum Muda, Jawab Pertanyaan Megawati Soal Sumbangsih Milenial

29 Oktober 2020, 20:59 WIB
Kolase foto Ernest Prakasa (kiri) yang tidak terima Megawati (kanan) menyebut generasi muda sekarang manja. /Instagram ernestprakasa /ANTARA /Nova Wahyudi

PR CIANJUR - Reaksi masyarakat ramai atas isi pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbangsih kaum milenial.

Pada pidatonya, Megawati menyinggung soal sumbangsih kaum milenial pada negeri ini.

Ia melihat kontribusi generasi milenial saat ini hanya dengan aksi demo, salah satunya aksi demo menolak Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Pemerintah Sebut Menurunnya Kasus Covid-19 Lebih Tinggi dari Kasus Sembuh di Dunia

Komika dan sutradara, Ernest Prakasa pun menanggapi pernyataan Mantan Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri ini.

Dalam acara Mata Najwa pada Rabu, 28 Oktober 2020 lalu, Ernest Prakasa menganggap bahwa Megawati telah melupakan perjuangan dari generasi milenial terhadap industri digital hingga berhasil masuk ke level internasional.

"Mungkin Bu Mega terlalu bersemangat, jadi lupa mungkin ada poin-poin seperti Unicorn, Decacorn, Penghargaan e-Sports Internasional di era industri (digital) kreatif, milenial sebagai anak muda punya agility," katanya.

Baca Juga: Awan Panas dari Meletusnya Gunung Sinabung Meluncur Hingga Ketinggian 2.000 Meter

Lebih lanjut, Ernest Prakasa memaparkan bahwa generasi muda termasuk milenial lebih mudah beradaptasi dengan perubahan digital saat ini.

"Punya kelincahan yang mungkin tidak dimiliki sama generasi sebelumnya, mudah beradaptasi perubahan dengan digital ini, membuat apa-apa cepat berubah sekali," tutur dia.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bandungraya.com dalam artikel, "Tampil di Mata Najwa, Ernest Prakasa Sebut Megawati Lupa Prestasi Generasi Milenial Sesungguhnya", Ernest Prakasa memaparkan sejumlah prestasi yang dimiliki oleh kaum milenial.

Baca Juga: Ridwan Kamil Mengecam Provokasi Terhadap Islam dalam Kesempatan Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

Di antaranya seperti bidang digital, maupun prestasi lain seperti startup, atlet e-Sports, hingga filmmaker atau sineas.

"Kita bukan hanya punya unicorn, bahkan decacorn. Indonesia banyak prestasi di bidang digital, dari mulai startup sampai, sampai atlet-atlet e-Sports kita yang berprestasi di level internasional, sampai film maker. Filmmaker kita yang banyak menyabet penghargaan, itu level internasional dan mereka adalah milenial," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ernest Prakasa juga menjelaskan bahwa aksi demo terhadap pengesahan UU Cipta Kerja tidak dapat digeneralisasi sebagai 'milenial'.

Menurutnya, tidak semua peserta demo berasal dari generasi milenial.

Baca Juga: Muslim Indonesia yang Lolos Berangkat Umrah Baru Mencapai 26.000 Orang Menurut Kemenag

"Kayaknya kalau demonstrasi itu lebih ke agensi, bukan milenial juga," tutur dia.

Dilansir dari RRI, sebelumnya Megawati menyampaikan sebuah pidato dalam acara peresmian patung Bung Karno, sekolah partai, dan 13 kantor DPC secara virtual.

Dalam pidatonya, Megawati menyinggung berbagai hal, mulai dari peran generasi milenial hingga internal politiknya.

Lebih lanjut, Megawati memaparkan bahwa dirinya berbicara dengan Presiden Jokowi mengenai kontribusi generasi milenial terhadap kemajuan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Tak Larang Berwisata, Tapi Siap-siap Dipulangkan Jika Reaktif saat Rapid Test

Hal tersebut disampaikannya ketika aksi demo tengah banyak dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh daerah.

Bahkan Megawati berpesan kepada Jokowi untuk tidak memanjakan anak muda jaman sekarang.

Selain itu, Megawati mengatakan bahwa dirinya tidak takut apabila dibully setelah mengeluarkan pernyataan tersebut.

Baca Juga: Asfinawati Bantah Klaim Pemerintah Hargai Aksi Mahasiswa: Dipaksa Tanda Tangan Tidak Akan Aksi Lagi

Mantan Presiden RI ini menyayangkan demo penolakan UU Cipta Kerja yang berlangsung rusuh.

"Ngapain sih kamu demo-demo. Kalau enggak cocok pergi ke DPR. Di sana ada RDP (rapat dengan pendapat), itu terbuka bagi aspirasi. Kalian ini orang politik atau bukan," katanya.***(Elfrida Chania S/Pikiranrakyat-bandungraya.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Bandung Raya

Tags

Terkini

Terpopuler