Tulisan Menata Kembali Kesadaran Kita Sebagai Manusia

- 7 Desember 2020, 15:22 WIB
Ilustrasi membaca tulisan.
Ilustrasi membaca tulisan. /Pixabay/

PR CIANJUR - Dalam satu edisi pemberitaan Pikiran Rakyat diinformasikan bahwa budaya tutur-baca kian ditinggalkan, dikutip Pikiran Rakyat Cianjur dari Mikihiro Moriyama Semangat Baru.

Hal ini diakibatkan oleh globalisasi yang disertai dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin masif dan menerabas batas-batas budaya suatu bangsa.

Akibatnya orang jadi jarang bertatap muka dan bertegur sapa secara langsung. Budaya tutur-baca yang bersifat tradisional pun terkena imbasnya.

Baca Juga: Tottenham vs Arsenal, Mourinho Hancurkan ‘Meriam London’ Arteta 2-0

Kesenian tradisional seperti macapat, manakiban, dan gembyung salawatan mulai banyak ditinggalkan pelaku seni dan masyarakat (Pikiran Rakyat, Kamis 28 September 2017, “Budaya Tutur-Baca Kian Ditinggalkan”, hal. 11).

Masyarakat era digital saat ini lebih banyak mengonsumsi informasi yang dikemas secara digital dan mulai jarang membaca informasi yang disebarkan melalui media cetak (print literacy).

Ketertarikan membaca tulisan-tulisan tradisional yang mengandung kearifan lokal semakin berkurang.

Pembacaan yang serampangan mengenai informasi yang dikonsumsinya dari media digital dapat berakibat pada diterimanya berita hoaks yang tidak memiliki landasan kebenaran informasi yang jelas.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Disimpan di Bandung, Ini Penjelasan Satgas Penanggulangan Covid-19 Jabar

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Mikihiro Moriyama Semangat Baru


Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini