Buka Puasa dan Sahur Selalu dengan Gorengan? Hati-hati Bisa Sebabkan Masalah Kesehatan Ini! Nanti Menyesal

- 5 April 2022, 03:05 WIB
Ilustrasi  gorengan. Gorengan merupakan salah satu makanan yang diburu untuk takjil buka puasa.
Ilustrasi gorengan. Gorengan merupakan salah satu makanan yang diburu untuk takjil buka puasa. /Pixabay/focusonpc/

JENDELA CIANJUR---Gorengan menjadi salah satu makanan yang diburu saat akan berbuka puasa. Padahal menurut Pakar Gizi Klinik dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Dr. dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK, makanan yang digoreng atau gorengan termasuk salah satu santapan yang perlu Anda hindari selama berbuka puasa dan sahur selama Ramadhan. Ini dilakukan, demi kenyamanan lambung Anda.

"Gorengan sebaiknya tidak dikonsumsi supaya lambung tidak merasa kurang nyaman. Lambungnya tidak enak, pengosongan lambung jadi lebih lambat," kata dia yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Senin.

Baca Juga: Indra Mustafa Didepak Dari Persib Bandung, Buntut Kasus Borneo FC?

Selain gorengan, kata Fiastuti, makanan berlemak tinggi juga perlu Anda hindari karena dapat mengganggu atau menghambat pengosongan lambung. Lalu makanan yang dapat merangsang asam lambung atau merusak lambung seperti makanan pedas, asam sebaiknya dikurangi terutama diawal-awal puasa.

"Kalau sudah beberapa hari, biasanya saluran cerna sudah beradaptasi, bisa kembali menerima makanan biasa," kata Fiastuti.

Fiastuti juga menyarankan untuk menghindari makanan-makanan yang menghasilkan gas seperti makanan berlemak, minuman bersoda, sayuran tertentu semisal kol dan sawi karena menghasilkan gas di lambung. Sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, kemudian buah-buah tertentu seperti nangka dan pisang ambon.

Baca Juga: Bocoran Trio Gabut Kursus Iman Episode 3, Selasa 5 April 2022 : Ustadzah Fiza Jadi Rebutan, Pilih Siapa?

Anda pun sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang merangsang keluarnya asam lambung seperti kopi, minuman beralkohol dan jeruk yang sangat asam.

"(Hal ini dilakukan) supaya puasa menghasilkan luaran yang lebih sehat tanpa dibebani beberapa kondisi yang ganggu lambung," tutur Fiastuti.

Untuk meningkatkan daya tahah tubuh selama pandemi, kata dia, Anda tak disarankan sahur semata teh manis, namun perlu asupan makanan lengkap semisal mencakup protein seperti ikan, ayam, daging, tahu, tempe, susu serta sayur dan buah yang menjaga rasa kenyang lebih lama sehingga tidak mudah lapar saat berpuasa.

Baca Juga: Tips Memilih Menu Sahur dan Buka untuk Anak, Ahli Gizi : Penting untuk Menjaga Viltalitas

Anda dengan kondisi medis tertentu, diabetes misalnya, sebaiknya berbuka puasalah dengan makanan manis cukup sekali supaya kadar gula darah optimal saja, setelah itu jangan makan manis lagi. Apabila Anda memiliki penyakit hipertensi, kurangi makanan yang terlalu asin. Kemudian bila kadar kolesterol Anda tinggi maka hindari lemak jenuh seperti kulit ayam dan gorengan.

Terakhir, selama berpuasa untuk mencegah dehidrasi, Anda harus cukup minum yakni sekitar 6-8 gelas per hari.

"Cairan bisa air putih, bisa dikombinasi dengan susu," demikian pesan Fiastuti.

Editor: Arlad

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini