Mutasi Baru Virus Corona Lebih Pintar Beradaptasi Meski Dihalangi Masker, Ini Kata Peneliti

- 25 September 2020, 10:30 WIB
Ilustrasi penelitian Covid-19.
Ilustrasi penelitian Covid-19. /PEXELS/Edward Jenner

Para ahli menambahkan, tingkat keparahan penyakit, terkait lebih dekat dengan kondisi kesehatan yang mendasari pasien.

AS adalah negara yang paling parah terkena dampak setelah wabah virus dan telah melihat lebih dari 7.000.000 kasus penyakit yang dikonfirmasi.

Baca Juga: Rangking Kedua Nasional, Tiap Hari Rata-rata 500 Kasus Baru Covid-19 Muncul di Jabar

Jumlah korban tewas telah melampaui 200.000.

Kabar mengerikan ini datang hanya beberapa jam setelah peneliti di Jepang mengklaim masker wajah plastik (Face Shield) tidak sepenuhnya melindungi orang dari ancaman virus.

Para ahli dan profesional kesehatan telah merekomendasikan penggunaan pelindung ini bersama dengan masker wajah sebagai perlindungan.

Sebuah simulasi komputer mengungkapkan hampir 100 persen tetesan udara yang berukuran lebih kecil dari lima mikrometer dapat keluar melalui pelindung plastik saat berbicara dan bernapas.

Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Juta Baru Capai 64,5 Persen, Masih Ada Kesempatan Untuk yang Belum Daftar

Dikhawatirkan, separuh dari tetesan yang lebih besar yang dikeluarkan oleh batuk dan bersin juga dapat keluar ke udara, menimbulkan risiko bagi orang lain dan berpotensi menyebarkan virus.

Ini berarti hanya memakai pelindung wajah tidak akan menawarkan perlindungan vital dari virus corona.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x