Risiko Kebocoran Radiasi Chernobyl Meningkat, Ukraina Serukan Gencatan Senjata

9 Maret 2022, 20:46 WIB
Ilustrasi: Potret PLTN Chernobyl pascaledakan reaktor pada 1986 silam. /Reuters/

JENDELA CIANJUR - Pemadaman listrik di pembangkit Chernobyl meningkatkan risiko kebocoran radiasi nuklir. 

Zat radioaktif dapat dilepaskan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, Ukraina, karena tidak dapat mendinginkan bahan bakar nuklir bekas setelah sambungan listriknya terputus.

Hal itu disampaikan perusahaan nuklir milik negara Ukraina, Energoatom, Rabu, 9 Maret 2022, seperti dilansir Jendela Cianjur dari Reuters.

Baca Juga: Persija Belum Tentu Turunkan Penyerang Asal Kroasia Marko Simic Saat Melawan Borneo FC, Kenapa?

Namun, pertempuran selama invasi Rusia di Ukraina membuat perbaikan saluran listrik tegangan tinggi ke pembangkit sulit untuk segera dilakukan.

Energoatom mengatakan ada sekitar 20.000 rakitan bahan bakar bekas di Chernobyl yang tidak dapat tetap dingin di tengah pemadaman listrik.

Pemanasan mereka dapat menyebabkan "pelepasan zat radioaktif ke lingkungan. Awan radioaktif dapat dibawa oleh angin ke wilayah lain di Ukraina, Belarus, Rusia, dan Eropa," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: BTS Atau All of Us Are Dead, Mana yang Paling Populer di Wikipedia Korea? Ini 25 Besarnya

Ia menambahkan, "Tanpa listrik, sistem ventilasi di pabrik juga tidak akan berfungsi, membuat staf terpapar radiasi dosis berbahaya."

Oleh karena itu, Menteri luar negeri Ukraina meminta Rusia untuk segera melakukan gencatan senjata sementara agar pekerjaan pemulihan listrik ke pembangkit Chernobyl bisa segera dilakukan, untuk menganstisipasi kebocoran radiasi.

“Generator diesel cadangan memiliki kapasitas 48 jam untuk menyalakan PLTN Chornobyl. Setelah itu, sistem pendingin fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas akan berhenti, membuat kebocoran radiasi akan segera terjadi,” cuit Dmytro Kuleba, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Baca Juga: Hukuman Pidana Edhy Prabowo Dipangkas Jadi 5 Tahun Oleh Mahkamah Agung, Ini Alasannya

Pada hari Selasa, pengawas nuklir PBB memperingatkan bahwa sistem pemantauan bahan nuklir di fasilitas limbah radioaktif di Chernobyl telah berhenti mentransmisikan data.

Lokasi bencana nuklir terburuk di dunia yang masih radioaktif terletak sekitar 100 km (62 mil) dari Kyiv.

Reaktor keempatnya meledak pada April 1986 selama uji keamanan yang gagal, mengirimkan awan radiasi ke sebagian besar Eropa.

Sejak akhir Februari lalu Chernobyl berada di bawah kekuasaan Rusia.***

Editor: AR Rachmawati

Sumber: Al Jazeera Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler