Rusia Beri Opsi Lima Koridor Kemanusian untuk Warga Ukraina, Ini yang Dilakukan Ukraina

- 8 Maret 2022, 08:02 WIB
Rusia Janji Hentikan Serang Ukraina, Jika Kiev Mau Penuhi Tuntutan Putin
Rusia Janji Hentikan Serang Ukraina, Jika Kiev Mau Penuhi Tuntutan Putin /via REUTERS

JENDELA CIANJUR---Rusia telah memberikan saran pembentukan koridor kemanusiaan. Agar, warga sipil bisa meninggalkan lima kota Ukraina, termasuk Ibu Kota Kiev, mulai Selasa pukul 09.00 waktu setempat (14.00 WIB) sambil menunggu kesepakatan Ukraina. Hal tersebut, dilaporkan kantor berita Rusia.

Namun, sebagian besar koridor tersebut akan melewati Rusia atau Belarus. Pengaturan seperti itu telah ditolak oleh otoritas Ukraina.

Warga sipil yang meninggalkan kota Kiev, Chernigov, dan Kharkiv akan melakukan perjalanan ke Rusia, beberapa melalui Belarus, kantor berita Interfax melaporkan dengan mengutip pernyataan komite Rusia yang ditugaskan untuk koordinasi kemanusiaan di Ukraina.

Baca Juga: Tak Ada Alasan Menunda Pemilu 2024, Pakar: Indonesia Sekarang Dalam Keadaan Baik-baik Saja!

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah menolak usulan-usulan sebelumnya untuk mengevakuasi warga Ukraina ke daerah-daerah yang dia sebut sebagai "wilayah pendudukan" di Rusia dan Belarus.

Namun, orang-orang yang meninggalkan kota Sumy dan Mariupol akan diberi pilihan untuk pergi ke Rusia atau ke kota-kota Ukraina, yaitu Poltava dan Zaporizhia, kata Interfax saat mengutip pernyataan itu.

Baca Juga: Rating A Business Proposal Episode 3 Lampaui 8 Persen, Ini Sinopsisnya : Ahn Hyo Seop Mulai Bucin

Ukraina telah diberi waktu hingga pukul 03.00 waktu Moskow (07.00 WIB) untuk menyetujui persyaratan tersebut, kata Interfax.

Baca Juga: Hari ini Doni Salmanan Dijadwalkan Jalani Pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri

Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya sebelumnya mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB  bahwa Rusia telah "menyabotase pengaturan" untuk koridor kemanusiaan pada Selasa dengan bersikeras bahwa semua rute akan melalui Rusia atau Belarus.

Sumber: Reuters

Editor: Arlad

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x