Filipina Singgung Kesepakatan dengan Beijing, Duterte Sebut Tiongkok Unggul dalam Vaksin Covid-19

27 Oktober 2020, 15:49 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. /ANTARA/REUTERS /Eloisa Lopez/

PR CIANJUR - Tiongkok dan Rusia tampak lebih unggul dalam perlombaan vaksin Covid-19 menurut Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Duterte dengan jelas menyatakan negara mana pun yang mengajukan tawaran terbaik dapat dipilih.

Bahkan dia akan mendukung kesepakatan antar pemerintah untuk pembelian vaksin virus corona guna mencegah risiko korupsi.

Baca Juga: Begini Caranya Agar Peserta BPJS yang Menunggak Lebih dari 6 Bulan Dapat Keringanan

“Izinkan saya memberitahu semua orang bahwa kami tidak akan mengemis, kami akan membayar,” kata Duterte dalam pidato mingguannya di televisi, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters.

"Kepada pemerintah Tiongkok, Anda tidak perlu mencari mitra, kami dapat menjadikannya antar-pemerintah," tambahnya.

Filipina yang memiliki lebih dari 108 juta penduduk, menjadi salah satu kasus Covid-19 tertinggi di Asia. Filipina dianggap sebagai lokasi yang cocok untuk uji klinis dan pasar yang besar bagi produsen vaksin global.

Bioteknologi vaksin Sinovac dari Tiongkok dapat memulai uji coba tahap akhir di Filipina paling cepat bulan depan, yang akan dievaluasi.

Baca Juga: Jasa Marga akan Tutup Sejumlah Rest Area dan Kurangi Kapasitas Jelang Libur Panjang

Otoritas Filipina juga mengevaluasi vaksin Covid-19 dari Gamaleya Research Institute Rusia dan Janssen Johnson & Johnson untuk uji coba tahap akhir serta sedang dalam pembicaraan dengan pembuat obat Pfizer Inc dan Moderna Inc sebagai pemasok potensial.

Filipina pada awalnya telah mengalokasikan 400 juta dolar AS (Rp5,8 triliun) untuk membeli 40 juta dosis bagi 20 juta masyarakat Filipina.

Ini merupakan bagian dari rencana Duterte untuk menyuntik seluruh populasi warganya.

Filipina memiliki kasus Covid-19 sebanyak 371.630 dan 7.039 kematian, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Duterte Sebut Tiongkok Unggul dalam Vaksin Covid-19, Filipina Singgung Kesepakatan dengan Beijing".

Baca Juga: Seorang Perawat Justru Dipecat Setelah Ceritakan Kondisi Sebenarnya Terkait Covid-19

Negara kepulauan ini menjadi jumlah kasus infeksi dan kematian tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia.

Duterte juga memperpanjang pembatasan sebagian di Ibu Kota Manila hingga akhir November 2020.

Sekolah tetap tutup sementara dan jarak sosial diberlakukan di tempat umum hingga angkutan umum.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler