Polisi Duga Penyerangan di Prancis yang Tewaskan 3 Orang Dilakukan Warga Tunisia

30 Oktober 2020, 16:31 WIB
ILUSTRASI Teror. //Pixabay/ kalhh

PR CIANJUR - Saat situasi di negara tersebut sedang menegang, teror kekerasan agama kembali terjadi di Prancis.

Sebuah gereja jadi sasaran penyerangan seorang warga Tunisia yang menggunakan pisau pada Kamis, 29 Oktober 2020 kemarin.

Diketahui tiga orang warga kota Nice dinyatakan meninggal dunia akibat penyerangan ini.

Baca Juga: Simak 6 Cara Cegah Covid-19 di Musim Hujan Berikut Ini

Bahkan salah satu korban tewas dengan kondisi mengenaskan yaitu kepalanya sudah terpenggal.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari India Times, penyerangan ini terjadi pada sebuah gereja yang berada di dekat daerah Notre Dame.

Menanggapi penyerangan tersebut, Walikota Nice, Christian Estrosi menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh orang Tunisia tersebut sebagai 'serangan teror'.

Baca Juga: Twitter Hapus Cuitan Mahathir Mohamad Karena Dianggap Benarkan Kekerasan

Serangan tersebut dilakukan oleh seorang Tunisia bernama Brahim Aioussaoi.

Christian Estrosi menyebutkan bahwa serangan keji tersebut merupakan bentuk dari 'Fasisme Islam'.

Pada tersangka kami menemukan sebuah Al-Quran dan juga pisau yang digunakan pelaku.

Pada bagian tas yang lainnya, ada lagi dua pisau ditemukan dan masih belum digunakan," jelas kepala jaksa antiteroris Prancis, Jean-François Ricard.

Tidak hanya tiga orang yang tewas saja akibat insiden tersebut, beberapa jemaat gereja lainnya yang sedang beribadah juga diketahui mengalami luka-luka.

Baca Juga: Tinggal Tunggu Uji Klinis Fase Ketiga pada Persiapan Vaksin Covid-19

Kota Nice kembali berada dalam situasi siaga menyikapi hal yang terjadi, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Buntut Teror di Prancis yang Tewaskan 3 Orang, Polisi Duga Penyerangan Dilakukan Warga Tunisia".

Di sekitar gereja terlihat polisi menggunakan senjata laras panjang berjaga-jaga di lokasi TKP.

Penjagaan juga dilakukan di daerah jalan Jean Medecin di Nice yang menjadi pusat perbelanjaan di kota tersebut.

Hingga kini polisi masih menyelidiki motif pembunuhan dari apa yang dilakukan oleh pria Tunisia tersebut.

Baca Juga: Ilmuwan Inggris Sebut Vaksin Hanya Beri Kekebalan Semu Setelah Dua Kali Sengaja Terpapar Covid-19

Belum jelas apakah ini ada kaitannya dengan pernyataan sensasional Presiden Emmanuel Macron yang menyinggung umat Muslim di seluruh dunia.***(Alza Ahdira/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler