Nakes AS yang Sempat Alami Reaksi Alergi usai Disuntik Vaksin Pfizer, Kini Kondisinya Telah Membaik

- 17 Desember 2020, 17:09 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Unsplash/Daniel Schludi

PR CIANJUR - Berita cukup mengegerkan beredar usai dua orang tenaga kesehatan (nakes) di Alaska, Amerika Serikat alami reaksi alergi setelah disuntik vaksin Covid-19 Pfizer.

Kejadiannya ketika dua orang petugas kesehatan tersebut menerima vaksin Pfizer pada Selasa, 15 Desember 2020 di Rumah Sakit Regional Bartlett.

"Sepuluh menit setelah menerima vaksin, dia menunjukkan tanda-tanda reaksi anafilaksis, dengan peningkatan detak jantung, sesak napas, ruam kulit, dan kemerahan," kata Dr. Lindy Jones selaku direktur ruang gawat darurat di RS Bartlett.

Baca Juga: Rekonstruksi Terbuka pada Penembakan 6 Laskar FPI Diapresiasi Oleh Kompolnas

Otoritas Alaska mengatakan petugas kesehatan yang pertama berusia paruh baya tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya dan kini telah distabilkan dengan pengobatan.

Namun dia masih dirawat di rumah sakit Juneau untuk dipantau selama satu hari lagi pada Rabu, 16 Desember 2020 waktu setempat.

"Dia diberi epinefrin dan Benadryl, dirawat di rumah sakit, dan diberikan infus epinefrin. Reaksinya serius tetapi tidak mengancam nyawa," kata dia.

Baca Juga: Berikut Ini Daftar Bandara yang Sediakan Rapid Test Antigen dan PCR untuk Syarat Terbang Penumpang

Sementara petugas kesehatan yang kedua, menderita reaksi alergi yang tidak terlalu serius terhadap vaksin Pfizer, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel 'Sempat Alami Alergi Usai Disuntik Vaksin Pfizer, 2 Nakes AS Telah Membaik Setelah Jalani Perawatan'.

"Sepuluh menit setelah mendapat suntikan, pria itu mengalami mata bengkak, pusing, dan tenggorokan gatal," kata pihak rumah sakit Bartlett dalam sebuah pernyataan.

Dikutip dari CBS News, pihak RS mengatakan reaksi pada pria itu tidak dianggap anafilaksis dan sudah pulih setelah satu jam.

Baca Juga: Jokowi Berikan Santunan Kepada Korban Terorisme, Pendampingan Psikologis Sudah Diberikan Sejak 2018

"Dia merasa benar-benar kembali normal dalam satu jam dan dibebaskan," setelah perawatan di unit gawat darurat dengan epinefrin, Pepcid dan Benadryl," kata rumah sakit.

Tanggapan pihak Pfizer dan FDA AS

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters, Pfizer mengatakan vaksinnya dilengkapi dengan peringatan yang jelas bahwa perawatan dan pengawasan medis yang tepat harus selalu tersedia jika terjadi anafilaksis, tetapi akan memperbarui bahasa pelabelan untuk vaksin jika diperlukan.

Pemberian vaksin di AS dimulai Senin, 14 Desember setelah otorisasi penggunaan darurat oleh FDA minggu lalu.

Baca Juga: Kabar Gembira, Guru Madrasah Segera Cek Akun Simpatika Kemenag Untuk Pencairan BSU Tahun 2020

Dosis awal telah disisihkan untuk petugas kesehatan dan penghuni panti jompo.

Mantan Kepala Ilmuwan FDA, Jesse Goodman menyebut reaksi alergi itu mengkhawatirkan tetapi dia mengatakan bahwa lebih banyak informasi harus diketahui untuk lebih memahami risikonya.

"Yang perlu kita ketahui adalah apa penyebabnya, berapa banyak dosis yang telah diberikan? Apakah ini akan menjadi sesuatu yang akan terlihat pada insiden yang lebih tinggi dengan vaksin ini dibandingkan dengan yang lain?," kata Goodman.

"Kita harus mencari tahu hal-hal itu untuk menginformasikan apakah itu mengubah rekomendasi atau bagaimana ini(vaksin Pfizer) digunakan," ujarnya.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini