Dikhawatirkan Cemari Tanah dan Air, Pemakaman Warga Muslim di Jepang Ditentang Penduduk Sekitar

- 19 September 2020, 14:07 WIB
ILUSTRASI pemakaman.*
ILUSTRASI pemakaman.* //pexels

PR CIANJUR - Dikhawatirkan akan mencemari tanah dan air, pemakaman muslim di sepanjang selatan Jepang ditentang.

Saat ini warga muslim di Jepang sedang menunggu hasil pemungutan suara di Kota Hiji untuk mengetahui apakah mereka memiliki tampat untuk menguburkan jenazah.

Pemakaman warga muslim ditentang karena klaim bahwa menguburkan tubuh, bukan kremasi, dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Dilarang Donald Trump di AS Mulai Besok, ini Tanggapan TikTok

Pemimpin muslim di Kota Hiji mengatakan klaim itu sama sekali tidak masuk akal, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Pemakaman Warga Muslim di Jepang Ditentang Penduduk Sekitar, Dikhawatirkan Bisa Cemari Tanah dan Air".

“Kami membangun masjid di Beppu sekitar 10 tahun yang lalu, dan segera setelah itu selesai kami memulai proyek berikutnya, menemukan tempat di mana umat Islam dapat dimakamkan sesuai dengan aturan agama kami,” kata Khan Muhammad Tahir Abbas, kepala Asosiasi Muslim Beppu, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari SCMP.

“Kami ke Kantor Kota Beppu berkali-kali untuk menanyakan apa yang perlu kami lakukan dan mereka tidak pernah menolak permintaan kami untuk memiliki kuburan, tetapi mereka juga tidak pernah menerima kami,” tambahnya.

Baca Juga: Setelah TNI Membangun, Petani Kalinusu Brebes Berharap Bendungan Notog Direkonstruksi

Dia juga mengatakan Asosiasi Muslim membeli sebidang tanah seluas 8.000 meter persegi di kota tetangga Hiji dengan tujuan membangun pemakaman khusus dengan 120 kuburan.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat SCMP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x