Studi Ilmuwan Tiongkok Meneliti ASI dan Kaitannya Dalam Mengobati Covid-19

- 28 September 2020, 15:29 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /

 

PR CIANJUR - Asupan pertama yang boleh dikonsumsi oleh bayi yang baru lahir adalah Air Susu Ibu (ASI).

Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, ASI dikaitkan dengan virus corona yang menyebabkan pandemi di seluruh negara di dunia.

Penelitian ini dilakukan di Tiongkok oleh sekelompok ilmuwan.

Baca Juga: Anak SMP Lapor Polisi, Foto dan Video tak Senonoh Ibunya Tersebar di Medsos Hingga Teman dan Guru

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman SCMP, Para Ilmuwan Tiongkok telah menemukan studi baru yang menyebutkan bahwa ASI dapat mencegah dan mengobati Covid-19.

Penemuan ini dilakukan oleh peneliti di Beijing dengan menguji efek ASI pada sel yang terpapar virus Sars-CoV-2.

ASI ini dikumpulkan pada tahun 2017 jauh sebelum adanya pandemi Covid-19, kemudian jenis sel yang diuji coba juga bervariasi.

Dari mulai sel ginjal hewan hingga menggunakan sel paru-paru dan usus manusia yang masih muda. Dan hasilnya sebagian besar virus telah dibunuh oleh ASI.

Baca Juga: Belum Mereda, AS Berikan Lagi Sanksi Bagi Perusahaan Teknologi Asal Tiongkok

“ASI memblokir lampiran virus,” kata tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Tong Yingang dari Universitas Teknologi Kimia Beijing.

Padahal sebelumnya telah disebutkan bahwa menyusui bayi bisa dianggap meningkatkan risiko penularan Covid-19.

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Benarkah ASI Dapat Membantu Mengobati Covid-19? Berikut Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok".

Di Wuhan Tiongkok, bayi yang baru lahir langsung dipisahkan dari ibunya yang dites positif Covid-19, kemudian bayi itu diberi makan secara eksklusif dengan susu formula.

Baca Juga: Erick Thohir Berpendapat Tren Kesembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia Hampir Sama dengan Global

Studi terbaru ini ternyata telah resmi mendukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan bahwa ibu harus terus menyusui bayinya meski positif Covid-19.

Dalam penelitian ini ilmuwan mencampurkan beberapa sel sehat ke dalam ASI manusia, kemudian mencuci ASI dan mengekspos sel tersebut ke virus.

Para peneliti mengamati hampir tidak ada pengikatan atau masuknya virus ke sel-sel ini, dan pengobatan juga menghentikan replika virus dalam sel yang sudah terinfeksi.

Peneliti menyimpulkan bahwa infeksi dapat dihambat oleh ASI yang telah diketahui memiliki efek penekanan pada bakteri dan virus seperti HIV.

Baca Juga: Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly Digugat Tommy Soeharto ke Pengadilan

ASI mampu menghilangkan viru dalam berbagai jenis sel yang lebih luas, namun para peneliti mengatakan tidak jelas apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi.

Para peneliti juga menyebutkan bahwa mereka belum menemukan tanda-tanda bahaya yang disebabkan oleh ASI.

Namun tim dari Tiongkok ini menyatakan jika memanaskan susu hingga 90 derajat selama 10 menit bisa menyebabkan tingkat perlindungan terhadap Covid-19 akan turun hingga di bawah 20 persen.

“Penting mengidentifikasi faktor kunci untuk pengembangan obat antivirus lebih lanjut,” kata peneliti.***(Irma Nurfajri Aunulloh/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat SCMP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x