Jumlah miliarder baru itu buntut dari melonjaknya pasar saham Tiongkok, serta banyak perusahaan IPO serta pertumbuhan di sektor teknologi juga dapat menjadi salah satu faktor tersebut.
Baca Juga: Berita Duka, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Abdullah Syukri Zarkasyi Meninggal Dunia
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Tiongkok menutup kota-kota besar mereka pada akhir Januari dan Februari untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan itu menyebabkan kontraksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada kuartal pertama.
Dengan infeksi yang tampaknya terkendali, Tiongkok nampaknya kembali di jalur untuk menjadi satu-satunya negara ekonomi besar yang berkembang di tahun 2020 ini.
Baca Juga: Seorang Kakek Sebatang Kara di Tasikmalaya Ditemukan Tergantung di Dapur Rumahnya Oleh Tetangga
Pada masa-masa Covid-19 di Tiongkok yang sudah terkendali ini, banyak karyawan dan lulusan baru berjuang untuk mencari pekerjaan.
Tingkat pengangguran setiap kota di Tiongkok turun tipis menjadi 5,4 persen pada September 2020 lalu.***(Sarah Nurul Fatia/Pikiran-Rakyat.com)
Artikel Rekomendasi