Efektivitas Remdesivir Gilead untuk Pasien Covid-19 Diragukan pada Sebuah Studi WHO

- 17 Oktober 2020, 10:09 WIB
Ilustrasi obat antivirus Covid-19 Remdesivir.
Ilustrasi obat antivirus Covid-19 Remdesivir. //Rebel Covid-19

PR CIANJUR - Remdesivir dari Gilead Sciences telah menunjukkan bahwa obat itu dapat menurunkan masa rawat inap pasien Covid-19 di rumah sakit dalam beberapa penelitian sebelumnya

Namun, sebuah studi uji klinis baru oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dilaporkan bahwa remdesivir tidak memiliki efek khusus pada kelangsungan hidup pasien.

Menurut laporan Financial Times, uji klinis WHO SOLIDARITY mengevaluasi remdesivir dan tiga obat lain pada 11.266 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan menemukan bahwa tidak ada obat yang 'secara substansial mempengaruhi kematian' atau menurunkan kebutuhan ventilator pasien.

Baca Juga: Kasus Corona Dunia hingga 17 Oktober 2020, Lonjakan Kasus Covid-19 Terjadi di Prancis

"Remdesivir, hydroxychloroquine, lopinavir dan interferon tampaknya memiliki sedikit efek pada kematian di rumah sakit,” tulis penelitian tersebut, sebagaimana dikutip Pikiran-rakyat.com dari BioSpace.

Uji coba WHO juga menunjukkan bahwa obat tersebut tidak mempengaruhi rawat inap di rumah sakit, yang bertentangan dengan penelitian sebelumnya.

Namun, para ilmuwan WHO mengatakan obat itu bukanlah fokus dari uji coba, yang dirancang untuk mengevaluasi dampak pada kematian di rumah sakit. Studi ini belum ditinjau sejawat.

Remdesivir, yang memiliki nama merek Veklury, adalah satu-satunya obat antivirus yang diizinkan di Amerika Serikat untuk mengobati pasien Covid-19, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Studi WHO Ragukan Efektivitas Remdesivir Gilead untuk Pasien Covid-19".

Baca Juga: Temukan 10 Pasal yang Tak Biasa, Hotman Paris Sebut Bisa Untungkan Pekerja

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x