Fakta Emmanuel Macron, Saat SMA Jalin Cinta Terlarang dengan Gurunya yang Berusia 39 Tahun

- 28 Oktober 2020, 10:28 WIB
Emmanuel Macron Lecehkan Islam, Menlu Iran: Muslim Korban Kultus Kebencian
Emmanuel Macron Lecehkan Islam, Menlu Iran: Muslim Korban Kultus Kebencian /

PR CIANJUR - Pemilihan Presiden Prancis pada Mei 2017 lalu memenangkan Emmanuel Macron untuk partainya, La Republique En Marche! alias 'Maju!'.

Di usia 39 tahun, Ia meraih jabatan nomor satu Prancis yang menjadikannya presiden termuda dalam sejarah negara mode tersebut.

Emmanuel Macron yang kini telah menginjak usia 41 tahun sempat menjadi seorang inspektur di Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Tidak Mau Pakai Masker Ada Hubungannya dengan Sifat Anti-Sosial Menurut Sebuah Studi

Ia bahkan dijuluki anak emas di kementerian tersebut sebelum akhirnya memisahkan diri dan mendirikan partai En Marche! pada April 2016.

Berdasarkan laporan dari laman The Sun, Macron kemudian memperoleh sekitar 200.000 anggota meski partainya tergolong baru.

Selain itu, adapula 6 fakta lainnya terkait Presiden Prancis Emmanuel Macron yang tengah hangat dibincangkan oleh sejumlah pihak berikut ini.

Baca Juga: Penemuan Bayi Terbungkus Kantong Kresek di Subang Membuat Geger Warga

1. Profil Emmanuel Macron

Presiden yang memiliki nama lengkap Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron lahir pada 21 Desember 1977 di Amiens, Prancis.

Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, Emmanuel Macron menempuh pendidikan sekolah menengahnya di Yesuit lokal La Providence namun pindah ke Lycée Henri IV, Paris yang dinilai paling bergengsi.

Lalu ia melanjutkan studinya di Universitas Nanterre, dan mendapatkan gelar master dalam bidang public affairs di Institut Studi Politik Paris.

Baca Juga: Terumbu Karang Berbentuk Virus Corona Ditenggelamkan di Bangka Belitung, Peringati Sumpah Pemuda

Tak berhenti di situ, ia pun lulus dari pendidikan selanjutnya di sekolah elit École Nationale d'Administration (ENA) pada tahun 2004. Karirnya dimulai sebagai inspektur di Kementerian Keuangan.

Sementara perannya dalam dunia politik diawali saat Emmanuel Macron dipilih oleh Presiden Nicolas Sarkozy pada tahun 2007 untuk bergabung dengan Komisi bipartisan Attali tentang pertumbuhan ekonomi.

2. Komentari Kasus Pemenggalan Guru Prancis

Baru-baru ini Emmanuel Macron dikecam oleh sejumlah masyarakat internasional usai komentarnya terkait pemenggalan guru sejarah di Prancis.

Sebelumnya guru tersebut menampilkan karikatur Nabi Muhammad kepada para muridnya di sekolah, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "6 Fakta Emmanuel Macron, Beda 24 Tahun dengan sang Istri hingga Jadi Presiden Prancis Termuda".

Baca Juga: Arie Untung Keluarkan Sejumlah Tas Mewah Buatan Prancis dari Lemarinya, Kecam Presiden Macron

Tersangka pemenggalan yang mengatasnamakan Islam kemudian ditembak dan dibunuh oleh polisi sekitar 600 meter dari tempatnya melakukan kejahatan.

Berdasarkan kejadian itu Presiden menilai bahwa guru korban pemenggalan itu sebenarnya hanya mengajarkan kebebasan berekspresi dan kepercayaan. Akibatnya, Emmanuel Macron dikecam oleh masyarakat dunia.

Bahkan beberapa pihak menyerukan agar ada pemboikotan produk asal Prancis.

3. Beda 24 Tahun dengan Sang Istri

Emmanuel Macron memiliki rentang usia 24 tahun dengan sang istri, Brigitte Trogneux (66).

First Lady Prancis tersebut merupakan anak dari perusahaan coklat terkenal di Prancis dan pernah menikah dengan seorang bankir, Andre-Louis Auziere kemudian dikaruniai tiga orang anak.

Baca Juga: Polisi Sebut Tersangka Ujaran Kebencian, Gus Nur Peduli NU

Perjalanan cinta Presiden dengan istrinya ternyata tak mudah. Khususnya saat kisah mereka dimulai dari sebuah perselingkuhan.

Ketika itu, Trogneux adalah guru dramanya di sekolah menengah atas. Keduanya cukup dekat satu sama lain sehingga terjadi sebuah perselingkuhan yang membuat orang sekitar kaget.

Pasalnya Trogneux telah menginjak 39 tahun sementara Emmanuel Macron masih tergolong remaja yakni 15 tahun.

Bahkan orang tuanya sempat mengira bahwa ia sebenarnya menyukai anak Trogneux, Laurence yang memang seumuran.

Baca Juga: Polisi Catat Arus Lalu Lintas Arah Jateng Masih Lenggang Jelang Libur Panjang dan Cuti Bersama

Tindakan itu membuat Emmanuel Macron dipindahkan ke sekolah bergengsi di Paris untuk melanjutkan pendidikannya. Namun saat usia 17 tahun, ia berjanji kepada Trogneux untuk kembali dan menikahinya suatu hari.

Trogneux sendiri bercerai dengan Auziere usai perselingkuhan itu, sementara hak asuh ketiga buah hatinya berhasil ia peroleh.

4. Miliki 3 Anak Sambung

Presiden menikahi Trogneux pada 2007 lalu dan kini telah menjadi ayah sambung bagi ketiga anaknya, sebab sang istri yang telah berusia lanjut membuatnya tak dapat memiliki keturunan.

Salah satu putra sambungnya, Sebastian sebenarnya dua tahun lebih tua dari Emmanuel Macron. Sedangkan anaknya yang lain, Tiphaine (31) adalah seorang pengacara yang menangani kampanyenya. Usia keduanya hanya berjarak 10 tahun.

Baca Juga: Warga Paris Lebih Peduli Covid-19 Dibanding Amukan Warga Muslim Sedunia

Anaknya yang sama-sama seumuran dengan Emmanuel Macron yakni Laurence.

Saat resepsi pernikahan, ia sempat mengucapkan sesuatu yang cukup unik dibandingkan momen pernikahan orang lain.

"Terima kasih telah menerima kami, pasangan yang tidak terlalu normal," ujarnya seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Independent.

5. Bagaimana Emmanuel Macron Terpilih Jadi Presiden?

Emmanuel Macron memenangkan pemungutan suara sebanyak 65,5 persen pada pemilihan presiden Prancis.

Baca Juga: Arief Poyuono Sebut Tak Ada Alasan Tepat Bagi Menaker untuk TIdak Menaikan UMP 2021

Sementara saingannya, Le Pen memiliki 50 persen suara rakyat.

6. Kebijakan Emmanuel Macron

Di antara kebijakan Emmanuel Macron yang telah dirincikannya adalah rencana investasi Rp863 triliun untuk pelatihan kerja, peralihan ke infrastruktur dan modernisasi energi terbarukan.

Ia pun berjanji untuk memotong pajak perusahaan, mengurangi pengangguran dari 9,7 persen menjadi 7 persen, dan memperkenalkan pembebasan pajak perumahan lokal senilai Rp172 triliun.

Dalam kebijakannya, Emmanuel Macron telah melarang penggunaan ponsel di bawah umur 15 tahun di sekolah sejak 2018 lalu. Juga memperkenalkan kartu budaya Rp8 juta untuk anak di bawah 18 tahun.

Baca Juga: Ade Londok Temui Korban Umpatan Kasarnya di Garut, Sekaligus Dapat Pesan yang Dalam

Pada tahun 2018, ia kembali mengeluarkan kebijakan untuk membuat para pemuda di Prancis lebih disiplin dengan mewajibkan semua remaja berusia 16 tahun mengambil bagian dalam tugas sipil.

Seperti mendaftar di angkatan darat, angkatan udara atau angkatan laut yang juga mirip dengan wajib militer di Korea Selatan.***(Farida Al-Qodariah/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x