Pemuda 16 Tahun di Rusia Dicap Teroris dan Ditembak Mati oleh Petugas Setelah Berusaha Tusuk Polisi

- 31 Oktober 2020, 09:30 WIB
Ilustrasi penusukan.
Ilustrasi penusukan. /Pexels/

PR CIANJUR - Seorang remaja berusia 16 tahun bernama Vitaly Antopov terpaksa ditembak mati polisi di kota Tatarstan Rusia.

Dilakukannya tindakan tersebut karena Vitaly berusaha untuk menyerang anggota polisi lainnya menggunakan pisau.

Oleh Pemerintah Tatarstan, insiden yang terjadi pada Jumat, 30 Oktober 2020 ini dikategorikan sebagai serangan 'teroris'.

Baca Juga: SBY Ungkap Antara Donald Trump atau Joe Biden, Mana yang Akan Menguntungkan Indonesia Jika Terpilih

Kejadian bermula ketika seorang anggota polisi menghampiri Vitaly Antopov, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al-Jazeera.

Tiba-tiba, Vitaly langsung mengeluarkan pisau dan memberikan ancaman kepada pihak kepolisian.

"Pria muda ini tidak bereaksi sesuai yang diminta oleh pihak kepolisian untuk patuh dan tidak melanggar hukum," jelas pihak berwenang kota Tatarstan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Pilih Naikkan UMP 2021 di Jawa Tengah, Ingkari Mandat Ida Fauziyah

Dia secara tegas menolak untuk ditangkap, dan memberikan anggota polisi beberapa luka hasil tusukan," lanjutnya.

Hingga kini polisi masih belum menemukan alasan jelas mengapa Vitaly bertindak agresif kepada anggota polisi.

Namun diperkirakan remaja ini terlibat dalam kasus penyerangan terhadap anggota polisi yang terjadi sebelumnya, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Berusaha Tusuk Anggota Polisi, Pemuda 16 Tahun di Rusia Dicap Teroris dan Ditembak Mati oleh Petugas".

Baca Juga: Nyaris 100.000 Pasien di AS dan Prancis Lampaui India pada Kasus Virus Corona di Dunia 31 Oktober 20

Ia diketahui telah melakukan penusukan terhadap anggota kepolisian tiga kali pada saat malam hari di kota Kukmor Rusia.

"Anggota polisi lainnya, setelah memberikan peringatan tembakan, terpaksa harus menembak untuk membunuh,' tutur pihak berwenang setempat.

"Sebagai hasil dari luka yang ia alami, Vitaly tewas sebelum sempat dapat perawatan dari tim medis," tambahnya.

Baca Juga: Setelah Sembuh dari Covid-19, Cristiano Ronaldo Ditunggu di Italia Untuk Penyelidikan Hukum

Selain kasus penusukan terhadap polisi, Vitaly juga diketahui akan melakukan tindakan vandalisme.

Dia berusaha untuk membakar sebuah kantor polisi sebelum akhirnya diintervensi oleh anggota kepolisian.***(Alza Ahdira/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x