Sesar Lembang Ternyata Sudah Dipantau BMKG Sejak 1963, dalam 4 Tahun Terakhir Tercatat 2 Kali Gempa Lokal

27 Januari 2021, 20:33 WIB
Foto udara Gunung Batu yang berada di jalur Sesar Lembang di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa 30 Oktober 2018. Aktivitas Sesar Lembang sudah dipantau sejak 1963 silam. /ANTARA/Raisan Al Farisi/

PR CIANJUR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, sejak tahun 1963 aktivitas Sesar Lembang sudah berada di bawah pemantauan pihaknya secara langsung.

Sesar tersebut terletak di arah utara 10 kilometer dari Kota Bandung.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan sejak tahun 1963 sudah dipasang alat seismograf bernama WWSSN (World Wide Standardized Seismograph Network).

Baca Juga: Vokasi UI Luncurkan Prodi Bisnis Kreatif, Berharap Gen Z Ciptakan Usaha Rintisan Penuhi Kebutuhan Industri

Seismograf berjenis Benioff Short Period 3 Komponen dan Srengneter Long 3 Period Komponen juga dipasang di daerah itu guna memantau aktivitas Sesar Lembang yang memiliki panjang 25-30 kilometer berorientasi arah barat-timur.

Petugas BMKG sedari dulu sudah mencatat banyak gempa lokal yang terjadi di Sesar Lembang.

Aktivitas gempa di Sesar Lembang sejak tahun 2008 dipantau secara lebih baik karena BMKG menggunakan monitoring gempa digital.

Baca Juga: Pendamping PKH Ditangkap di Cianjur Usai Diduga Makan Uang Bansos Milik KPM, Terancam 15 Tahun Penjara

“Bukan berarti sebelum 2008 di Sesar Lembang tidak terdapat aktivitas gempa. Jarangnya aktivitas gempa saat itu karena sensor gempa belum sebanyak seperti sekarang, sehingga beberapa aktivitas gempa lokal dengan magnitudo kecil tidak terekam dengan baik,” kata Daryono.

Tahun 2019 lalu BMKG menambah 16 sensor seismik periode pendek untuk menemani 19 seismograf frekuensi lebar yang sebelumnya sudah dipasang di Jawa Barat dan Banten.

Sensor gempa itu dipasang di sejumlah sesar gempa seperti Lembang, Cimandiri, dan Baribis.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini Rabu, 27 Januari 2021: Lagi-lagi Andin Marah Kepada Al

Banyaknya sensor gempa ini diharapkan dapat memantau aktivitas sesar aktif lebih akurat di Jawa Barat.

Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, periode tahun 2009-2015 terjadi empat kejadian gempa di sepanjang jalur Sesar Lembang.

Penelitian kemudian menunjukkan adanya aktivitas gempa di Sesar Lembang.

Selama periode bulan Mei 2010 hingga Desember 2011 tercatat sembilan gempa terjadi di Sesar Lembang.

Baca Juga: Arsenal Menang Atas Southampton Dengan Skor 1-3, Ini Komentar Mikel Arteta

28 Agustus 2011 terjadi gempa dengan magnitudo 3,3 dengan kedalaman dangkal hingga menyebabkan 384 rumah warga di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat rusak.

Penelitian lebih kemudian menunjukkan terjadi dua kali gempa di Sesar Lembang pada 14 dan 18 Mei 2017.

“Tidak ada yang tahu kapan gempa kuat akan terjadi. Agar selamat dari gempa, kita dapat melakukan upaya mitigasi konkret dengan membangun rumah tahan gempa dan belajar cara selamat saat terjadi gempa,” ujar Daryono menutup.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler