Beras Bercampur Plastik Pada Paket Bantuan PKH, Dedi Mulyadi: Sudah Kontak Dengan Ketua Komisi IV

1 Oktober 2020, 20:32 WIB
Wakil Ketua Komisi IV Dedi Mulyadi menunjukkan biji plastik dalam beras yang ditemukan Kejaksaan Negeri Purwakarta /

PR CIANJUR - Beras bercampur plastik ditemukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta, Jawa Barat.

Temuan ini ada dalam paket bantuan Program Keluarga Harapan masa Pandemi Covid-19.

Beras bercampur butiran plastik itu awalnya dilaporkan oleh seorang warga Kecamatan Jatiluhur.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Gagal Diterima 3,3 Juta Pekerja, Cek Nama Anda Sebelum Terlambat, Begini Caranya

"Beras itu diberikan oleh orang tuanya yang tinggal di Kecamatan Sukatani," kata Kepala Kejari Purwakarta, Andin Adyaksantoro, Kamis, 1 Oktober 2020.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, jajaran Kejari Purwakarta juga menemukan beras serupa dari dua Keluarga Penerima Manfaat bantuan PKH.

Keduanya berasal dari dua desa berbeda di kecamatan yang sama yakni Sukatani.

Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia akan memanggil Badan Urusan Logistik terkait hal tersebut.

Baca Juga: Sebanyak 30 Pondok Pesantren di Banyumas Berpotensi Jadi Klaster Baru Covid-19

"Saat ini sudah ada tiga karung (beras bantuan bercampur plastik). Kami minta masyarakat untuk segera melapor kalau menemukan beras yang sama," kata Andin seusai menemui Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi di kantornya.

Menurut keterangan warga penerima bantuan tersebut, setiap KPM mendapatkan dua karung beras seberat 15 kilogram per karung. Dua karung beras tersebut merupakan bantuan PKH masa pandemi untuk dua bulan yakni Agustus dan September yang baru diberikan pada September 2020.

Namun, beras bercampur plastik hanya ditemukan di salah satu karung dari dua karung yang diterima KPM.

Baca Juga: Salah Satu Pesantren di Tasikmalaya Tolak Kedatangan Gugus Tugas Covid-19 Jabar, Uu: Saya Memahami

Menurut Dedi Mulyadi, kejadian tersebut hampir sama dengan beras bantuan yang dilaporkan di Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu.

"Kami sudah kontak dengan Ketua Komisi IV. Kami akan undang Bulog untuk Rapat Dengan Pendapat menjelaskan masalah ini," kata Dedi seusai mendatangi Kantor Kejari Purwakarta.

Adapun penanganan kasus tersebut diserahkan kepada pihak Kejari Purwakarta, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Beras Bercampur Plastik Ditemukan dalam Paket Bantuan Covid-19, Kejari Purwakarta: Sudah Tiga Karung".

Kedatangannya ke kantor Kejari Purwakarta itu diakuinya untuk mengecek langsung beras bercampur plastik yang telah meresahkan masyarakat. Setelah melihat langsung, Dedi mengakui memang terdapat butiran plastik berwarna putih berukuran lebih besar dari butiran berasnya.

Baca Juga: Positif Covid-19 Klaster Pesantren Kota Tasikmalaya Bertambah 53 Kasus per 1 Oktober 2020

"Pertama, beras mediumnya di bawah standar, sangat rendah kualitasnya. Kedua memang itu biji plastik yang ada di dalam beras. Ini bukan masalah beras saja tapi masalah kesehatan juga," tutur Dedi geram.

Ia mempertanyakan bagaimana butiran plastik itu bisa berada di dalam karung beras bantuan PKH. Tidak menutup kemungkinan, kata Dedi, plastik itu sengaja dimasukkan ke dalam karung beras untuk menambah berat timbangan dan sebagainya.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan beras yang bercampur plastik telah diganti dengan beras baru dari Bulog. "Ketika ada kasus itu langsung dilakukan penggantian beras," katanya saat ditemui di lokasi berbeda.

Beras tersebut diakui berasal dari Bulog Subdivisi Regional Subang. Menurut penelusuran mereka bersama pendamping PKH Desa Sukamaju Kecamatan Sukatani, beras bercampur plastik itu hanya ditemukan di satu dari 10 KPM yang ada di desanya.***(Hilmi Abdul Halim/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler