Tingkatkan Kompetensi, 50 Penari di Kabupaten Bandung Ikuti Persiapan Sertifikasi Profesi

- 8 Maret 2024, 07:32 WIB
Rektor ISBI Bandung Een Herdiani menjelaskan pentingnya sertifikasi profesi penari.
Rektor ISBI Bandung Een Herdiani menjelaskan pentingnya sertifikasi profesi penari. /Pikiran Rakyat/Ikbal Tawakal/

PIKIRAN RAKYAT CIANJUR - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Bandung, Wawan A. Ridwan, melalui Kepala Bidang (Kabid) Disbudpar Kabupaten Bandung, Nenden Siti Nurlaela, mengatakan bahwa profresi penari harus memiliki sertifikasi.

Dalam rangka memfasilitasi sertifikasi tersebut, Disbudpar Kabupaten Bandung mengadakan bimbingan teknis persiapan sertifikasi profesi penari di Hotel Grand Pasundan, Kota Bandung, Jawa Barat pada Kamis, 7 Maret 2024.

Diikuti 50 penari asal Kabupaten Bandung, Wawan mengatakan sertifikasi profesi penari ini bertujuan untuk membina para pelaku seni, dalam hal ini penari, di Kabupaten Bandung, supaya memiliki kompetensi yang sesuai standar.

Baca Juga: Kronologi Remaja Anggota Geng Motor di Palu Tewas Tertembak Timah Panas, Polisi: Korban Melawan

"Kami optimis bahwa Bimtek sertifikasi penari dapat memberikan suplemen pengetahuan bagi para pelaku tari di daerah untuk menciptakan daya saing di dunia kerja," kata Wawan.

Dia menambahkan, sertifikat ini juga bisa bukti bagi para penari bahwa profesionalitas dan keahliannya telah diakui.

"Sertifikat bagi pegiat seni dan budaya dinilai penting untuk meningkatkan kompetensi dan mendukung kiprah seniman di tingkat nasional maupun internasional," ujar Wawan.

Lebih lanjut, kebudayaan merupakan hal yang penting sehingga memajukannya merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat.

"Di era millenial ini, kemajuan zaman bukan untuk dilawan atau diperangi. Kita justru harus mampu menyinergikannya dengan aspek seni budaya agar warisan leluhur yang kaya kearifan lokal serta penggiatnya dapat terus terjaga hingga generasi selanjutnya," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Asesor sekaligus narasumber dalam acara ini, Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Een Herdiani menjelaskan, acara Bimtek ini digelar untuk pembekalan bagi calon peserta sertifikasi profesi penari.

Pemerintah pusat maupun daerah, lanjutnya, memang sedang mendorong uji kompetensi di bidang kesenian.

"Mungkin bidang-bidang lain sudah sejak lama, tapi sertifikasi bidang kesenian baru dilakukan sejak tahun 2022 di berbagai daerah," ucap Een.

"Saya tahu mereka penari yang sudah menari di mana-mana tapi ketika uji kompetensi pasti mereka tidak tahu harus apa. Inilah tujuan pembekalan ini," sambungnya.

Een pun mengapresiasi Pemkab Bandung yang menggelar acara pembekalan ini bagi para calon peserta sertifikasi profesi penari.

Manfaat sertifikat bagi penari Een menilai, sertifikat dapat membantu para penari yang telah memilikinya untuk berkiprah di tingkat nasional maupun internasional.

"Mungkin nanti Pemda (Pemerintah Daerah) bisa memberikan kebijakan bahwa yang menari di level kabupaten atau nasional harus memiliki sertifikat. Itu akan menjadi benefit untuk mereka (penari)," papar Een.

"Apalagi kalau mereka ditugaskan atau diundang menari di luar negeri, kalau tidak punya sertifikat itu akan lain penghargaannya. Kalau di luar negeri sudah ada rate-nya bagi mereka yang punya sertifikat, kalau di kita (Indonesia) belum," sambungnya.

Dia menambahkan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah memperjuangkan agar standar pembayaran tenaga kebudayaan dan kesenian yang telah memiliki sertifikat dapat meningkat.

"Tapi sementara ini sulit dan belum disetujui oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), tapi upaya itu sudah dilakukan oleh Kemdikbudristek," tuturnya.***

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x