Angka Kematian Covid-19 Meningkat di Kota Bogor, Bima Arya: 80 Persen Pasien Komorbid

- 29 September 2020, 17:51 WIB
Wali Kota Bogor BIma Arya Sugiarto.
Wali Kota Bogor BIma Arya Sugiarto. /Prokompim

Jadi orang yang terpapar di luar kota, atau beraktivitas di luar kemudian menulari orang rumah. Anak-anak itu juga sebagian terpapar usia produktif,” ucap Bima.

Dari hasil evaluasi tersebut, Pemerintah Kota Bogor memutuskan akan memperketat pengawasan protokol kesehatan di klaster perkantoran.

Selain itu, masyarakat dengan aktivitas tinggi ke luar kota juga diawasi secara khusus.

“Pokoknya 50 persen pekerja kantoran harus WFH, yang komorbid dilarang bekerja dulu. Tadi sepakat penguatan pengawasan kesehatan juga mewajibkan semua kantor punya satgas Covid-19 sendiri, dan berkomunikasi dengan satgas tingkat kota,” ucap Bima.

Baca Juga: Sekujur Tubuhnya Penuh Tato, Pria Ini Bersikukuh Ingin Tetap Menjadi Guru

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya pada artikel "Ini Kata Bima Arya Soal Meningkatnya Angka Kasus Kematian Covid-19 di Kota Bogor".

Terkait pembatasan operasional jam malam, Bima menyebut, Pemkot Bogor akan memberikan kelonggaran waktu jam malam dari sebelumnya pukul 20.00 menjadi 21.00.

Hal itu didasari pada hasil evaluasi yang menyebutkan jika tingkat penularan Covid-19 di pusat perekonomian hanya sekitar 6 persen. Sementara paling besar terjadi di klaster perkantoran dan luar kota.

Baca Juga: Salut Pada Polda Jateng Soal Konser Dangdut Wakil Ketua DPRD Tegal, Ganjar: Berikan Contoh yang Baik

Sejauh ini, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan di unit ekonomi, menurut Bima sudah baik. Justru yang digarisbawahi adalah masyarakat dari klaster perkantoran yang kadang abai dengan aturan karena setelah rapat masih suka berkumpul.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x