Gara-gara Pemilihan Desa, Seorang Polisi di Tasikmalaya Jadi Mahir Membuat Gitar

- 18 Oktober 2020, 15:04 WIB
Bripka Willy dan Meeng memamerkan gitar dari limbah buatannya, di Kampung Raweuy, RT 16, RW 04 Desa Wargakerta, Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Bripka Willy dan Meeng memamerkan gitar dari limbah buatannya, di Kampung Raweuy, RT 16, RW 04 Desa Wargakerta, Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. /Dok. Eko Susanto/

Willy pun kemudian tertantang membuat gitar, dan sebuah bas akustik menjadi karya dia yang pertama.

Belum berhenti rasa penasarannya, ia pun membuat salah satu masterpiece-nya, gitar dengan ukiran.

Gitar itu dibuat selama tiga bulan, dikerjakan pada waktu luang di sela-sela pekerjaan.

Bahannya dari papan bekas, yang dibagi dua untuk top solid.

Baca Juga: Disebut Tidak Mau Makan dan Minum, Pembunuh Rangga Ini Tewas di Dalam Selnya

“Ukirannya dibuat sendiri, saya tidak bisa mengukir sih, tapi saya belajar dari adik Kang Meeng yang siap menurunkan ilmunya, lalu berhasil,” ujar dia.

Sama seperti gitar-gitar lain di bengkel tersebut, gitar karya Bripka Willy juga hasil memberdayakan limbah kayu.

Misalnya menggunakan albasia pada neck, papan gripnya dari suren dan mahoni. Lis dari paralon, dan lain-lain.

Bahkan, untuk menyatukan limbah-limbah itu menjadi body gitar, ia dan Meeng menggunakan jepitan buatan, yang terbuat dari limbah kayu ditambah karet gelang.

Baca Juga: Ternyata Ketika Berdinas Dulu, Prabowo Memiliki Nama Panggilan Kancil

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini