"Ketiga, tajamkanlah parangmu dan percepatlah pelaksanaan penyembelihan agar meringankan penderitaan dan rasa pedihku."
"Keempat dan yang terakhir, sampaikanlah salamku kepada ibuku, berikanlah kepadanya pakaianku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya.”
Dikutip dari 25 Kisah Para Nabi, waktu penyembelihan tiba yakni tepat tanggal 10 Dzulhijjah. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam sendiri yang melakukan penyembelihan terhadap Nabi Ismail ‘alaihis salam.
Baca Juga: 11 Keutamaan Membaca Surat Yasin, Mulai Mudah Jodoh hingga Dimudahkan di Berbagai Urusan
Namun, proses penyembelihan ini berulang kali mengalami kegagalan. Hingga Nabi Ibrahim ‘alaihi salam pun merasa telah gagal dalam melaksanakan perintah Allah.
Kemudian, Allah berfirman:
Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh engkau telah membenarkan mimpimu itu. Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesunggunya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.” (QS. Ash-Shaaffaat : 104-106
Sebagai balasannya, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam untuk menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya. Beliau pun menyembelih kambing tersebut.
Kisah ini diceritakan dalam Al Qur’an surat Ash-Shaafaat ayat 100-113. Untuk mengabadikan keyakinan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, Allah Ta’ala mensyari’atkan puasa sunnah pada hari Arafah.***
Artikel Rekomendasi