Namun doa ini -dengan redaksi penuh seperti ini- disebutkan dalam beberapa kitab madzhab Syafi’i, yaitu dalam kitab Hasyiyah al-Jumal 1/485, kitab I’anah ath-Thalibin 1/295, dan kitab Tuhfah al-Muhtaj 2/231.
Dan dalam kitab al-Mujalasah wa Jawahir al-Ilmi no. 3425 diriwayatkan potongan dari doa ini, bahwa al-Ashma’i mendengar seorang wanita badui berdoa di padang Arafah:
اللهُمَّ! إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ؛ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ؛ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ نَائِيًا؛ فَقَرِّبْهُ، وَإِنْ كَانَ قَرِيبًا؛ فَيَسِّرْهُ.
“Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila jauh maka dekatkanlah, dan apabila dekat maka mudakanlah.”
Demikian informasi soal doa sholat dhuha. Semoga bermanfaat.***
Artikel Rekomendasi