Network
JENDELA CIANJUR – Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), Kabupaten Cianjur melaksanakan Isra Mi’Raj Nabi Muhammad SAW dan Haol ke dua KH Ahmad Bagja di sekretariatan IKA PMII Perumahan Graha Desa Sirnagalih Cilaku Cianjur Senin malam 7 Februari 2022.
Dalam acara tersebut sebagai penceramah Ustadz Hamdan salah satu dai yang selalu tampil di stasiun televisi swasta. Ketua PC IKA PMII Cianjur, Muhammad Abdul Halim mengatakan, pengertian Isra Miraj tentunya harus dipahami oleh umat muslim. Pasalnya, peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW ketika mendapatkan perintah salat dari Allah SWT. Peristiwa ini terjadi hanya dalam satu malam saja.
“Isra Miraj terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab. Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam,” kata Gus Halim panggilan akrabnya.
Baca Juga: Polres Cianjur Berhasil Bekuk Tiga Pelaku Panganiayaan, Ditangkap di Ciamis
Menurut Halim, peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad menuju langit ke-7 untuk menerima perintah salat dari Allah SWT. Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW juga bertemu dengan nabi-nabi lainnya.
Sedangkan mengenai alharhum KH Ahmad Bagja. Beliau pernah menjabat sebagai Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Almarhum lahir di Kuningan, Jawa Barat, pada 1945, dikenal juga sebagai Ketua Umum PMII periode 1977-1981.
Selain itu, ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Mahasiswa IKIP Jakarta, Ketua Badan Koordinasi Senat-senat Mahasiswa IKIP se-Indonesia (1970), dan Sekjen PBNU pada periode kedua kepengurusan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tahun 1989-1994.
Almarhum KH Ahmad Bagja dikenal dengan pemikiran-pemikirannya yang ingin agar NU tetap maju. Ahmad Bagja pernah mengatakan bahwa warga NU harus mempunyai impian besar. Yakni bila menginginkan NU menjadi besar, jangan memikirkan sisi kurang baik dari NU, tetapi pikirkankanlah kebaikan yang ada pada NU.”Inilah pemikiran almarhum yang harus kita perjuangkan sebagai generasi penerus,” imbuhnya.***
Artikel Rekomendasi