Jendela Cianjur - Mulai hari ini para perajin tahu dan tempe di Kabupaten Cianjur mogok produksi selama tiga hari, yakni Senin hingga Rabu 21 sampai 23 Februari. Aksi mogok dilakukan karena mahalnya harga kedelai di pasaran saat ini.
Pedagang tahu dan tempe di Pasar Induk Cianjur, Indra Gunawan (38), menuturkan, awalnya hanya perajin di Pasar Induk yang akan melakukan aksi mogok ini. Namun, perajin di Ciranjang, Pasar Pasir Hayam, Cipanas menyatakan ikut aksi mogok juga.
Baca Juga: Angin Kencang dan Hujan Deras, Atap Aula Kantor PWI Cianjur Rusak, BPBD Langsung Turun Tangan
Dia mengatakan, saat ini harga kedelai diperdagangkan di kisaran harga Rp 11.000. Dari harga Rp 9.000 sekarang sudah Rp 11.000. Oleh karena itu, perajin menuntut pemerintah untuk menstabilkan harga kedelai di pasaran. “Apabila tuntutan ini terpenuhi, maka produksi tahu dan tempe akan kembali dilanjutkan,” tuturnya.
Dia pun memastikan, aksi mogok tidak akan diikuti dengan aksi demonstrasi. Perajin hanya melakukan mogok produksi, dan tidak ada aksi turun ke jalan.
Hal yang sama dikatakan, Kusnadi perajin di Pasar Cipanas, jika pemerintah tidak mengabulkan tuntutan stabilisasi harga kedelai, mau tidak mau maka harga jual tahu dan tempe terpaksa naik. "Selanjutnya akan naikan harga (tahu dan tempe," imbuhnya.***
Artikel Rekomendasi