Konflik Inggris dan Belanda yang Terlupakan, Buah Pala, Harta Karun Antara Run dan Manhattan

3 Desember 2020, 08:46 WIB
Ilustrasi rempah-rempah /unsplash @pratiksha_mohantly

PR CIANJUR – Siapa sangka dahulu kala Manhattan yang sekarang menjadi bagian dari Amerika Serikat pernah menjadi bagian tanah jajahan Belanda. Sedang sebuah pulau bernama Run di Kepulauan Banda Neira, Maluku dijajah oleh Inggris.

Pencarian jalan menuju Dunia Baru mulai abad ke-15 oleh negara-negara Eropa khususnya Inggris, Portugis, Belanda, dan Spanyol menyebabkan pertemuan kebudayaan antara Barat dan Timur.

Dikuasainya Konstantinopel yang pada waktu itu merupakan pusat perdagangan antara Asia Kecil dan Eropa oleh Kesultanan Turki Utsmani ‘melegalkan’ negara-negara calon imperialis kuno untuk menuju tanah kaya rempah, Nusantara.   

Baca Juga: Persembahan untuk Sang Ibu, Chord Gitar dan Lirik Hanya Rindu - Andmesh Kamaleng           

Kawasan kepulauan Nusantara yang kelak di kemudian hari menjadi Negara Indonesia seperti sekarang ini sangatlah kaya akan bahan rempah, salah satunya tanaman pala (Mysristica Fragrans).

Tanaman ini pada waktu itu dipercaya sebagai obat untuk penyakit pes yang sedang mewabah di Eropa.

Dikuti Pikiran Rakyat Cianjur dari Giles Milton dalam bukunya Pulau Run Magnet Rempah-rempah Nusantara yang Ditukar dengan Manhattan menuliskan kawasan kepulauan yang kaya akan tanaman pala pada masa itu ialah Kepulauan Banda, tepatnya di Pulau Run.

Kepulauan Banda sendiri terdiri atas Pulau Banda Besar, Banda Neira, Banda Api, Hatta, Ai, dan Run. Run merupakan pulau terkecil dari gugusan Kepulauan Banda. Siapa sangka ternyata dahulu Pulau Run dijadikan salah satu transaksi bernilai historis tinggi antara Belanda dan Inggris.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius Hari Ini, Berhati-hatilah dalam Percintaan

Awal abad ke-17, Pulau Run menghasilkan panen pala yang melimpah. Lima pulau telah dikuasai oleh Belanda, tinggal satu yakni Run.

Bila Run juga dikuasai oleh mereka, maka suplai pala dunia akan dimonopoli oleh Belanda. Kapten kapal Inggris Swan dan Defence, Nathaniel Courthope ditugaskan untuk mengamankan Pulau Run dari invasi Belanda pimpinan Jan Pieterzoon Coen.

Namun, puluhan orang Inggris yang dipimpin Nathaniel tak dapat mempertahankan Pulau Run dari invasi ribuan tentara Belanda. Pada tahun 1623 Belanda pun berhasil menguasai seluruh Kepulauan Banda.

Dibalik berhasilnya Belanda menguasai Pulau Run, ternyata terdapat sebuah tragedi berdarah. Pembantaian Ambon 1623.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Lakukan Sinkronisasi Data, Penambahan Jumlah Pasien Positif Menjadi Pembelajaran

Dimana para pedagang Inggris yang tak bersalah dituduh akan melakukan konspirasi untuk melawan Belanda. Inggris menilai ini sebagai konspirasi.

Kesepakatan yang dirasa adil untuk menebusnya ialah Belanda menyerahkan Pulau Manhattan di Amerika kepada Inggris, sedang Run diserahkan oleh Inggris pada Belanda.

Pakta Westminster 1654. Bila hal ini tak terjadi, mungkin sekarang Manhattan (New York) atau Amerika akan memakai bahasa Belanda, dan Run menggunakan bahasa Inggris.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Buku Giles Milton

Tags

Terkini

Terpopuler