PR CIANJUR - Tiga narapidana teroris menghembuskan napas terakhirnya usai berjuang melawan penyakit yang dideritanya.
Ketiga jenazah napi teroris itu, ada yang sudah diserahkan kepada pihak keluarga, ada pula yang masih disemayamkan di ruang jenazah, menunggu kedatangan pihak keluarga.
Ketiga napi teroris itu diketahui berasal dari Jawa Tengah, dan dua lagi berasal dari Sulawesi. Ketiganya meninggal di rumah sakit.
Baca Juga: 5 Kado yang Paling Banyak Diburu Pembeli Menjelang Hari Valentine, Salah Satunya Coklat
Berikut informasi mengenai ketiga napi teroris yang meninggal karena sakit, seperti dikutip Pikiranrakyat-cianjur.com dari Antara.
1. Sartono
Sartono merupakan napi terorisme asal Sragen, Jawa Tengah yang sempat menghuni Lapas Khusus Klas IIA Nusakambangan, Cilacap.
Selama menjalani masa tahanan yakni tepatnya tiga tahun, Sartono mengalami penurunan kesehatan, meski belum diketahui pasti penyakit yang dia derita.
Baca Juga: Menang Atas Burnley, Thomas Tuchel Membuat Chelsea Bangkit
Informasi meninggalnya Sartono, dibenarkan oleh Kepala Divisi Permasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Jawa Tengah, Meurah Budiman.
“Meninggal dunia tadi pagi setelah memperoleh perawatan di rumah sakit,” kata Budiman.
Sebelum meninggal dunia, Sartono sempat dirujuk ke RSUD Cilacap, yaitu sekitar pukul 6.50 WIB. Dia dimakamkan di Sragen, Jawa Tengah oleh pihak keluarga.
Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini, Selasa 1 Februari 2021: Andin Masuk Rumah Sakit, Al Panik
2. Irsyan
Berbeda dengan Santoso yang tidak diketahui jenis penyakitnya, Irsyan diketahui menderita psikotik akut.
Segala upaya yang dilakukan pihak rumah sakit, terhadap napi teroris yang bernama Isyan tersebut tak dapat menolong nyawanya.
Kepala Lapas Kelas 1 Batu Hendra Eka Putra mengatakan bahwa Irsyan meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya.
Baca Juga: Perbedaan Keju Alami dan Olahan, Mulai dari Bahan hingga Proses Pengolahannya
“Iya, (meninggal) di RSUD Cilacap karena sakit. Namanya Irsyan alias Ican,” ujar Hendra.
Irsyan merupakan napi terorisme penghuni Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Dia merupakan napi teroris asal Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Berhasil Menggelar Vaksinasi Berskala Besar India Izinkan Buka Kursi Bioskop
3. Muhammad Basri
Basri meninggal dunia karena gagal fungsi jantung akut, penyakit paru obstruktif kronis, diabetes dan gagal napas.
Sebelumnya ia mendapat perawatan di RSUD Cilacap, sebagaimana yang diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Keropenmas) Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal.
Kondisi tubuh Basri bertambah parah, ketika sedang berada di Lapas Klas IIA Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap.
Baca Juga: Liverpool Kembali ke Jalur Kemenangan, Mohamed Salah Putus Paceklik Gol
Basri dimakamkan di kediamannya Makassar, Sulawesi Selatan.***