Akhir Tahun 2021, BPOM Estimasikan Produksi Massa Vaksin Merah Putih Unair

9 April 2021, 14:19 WIB
Kepala BPOM Penny K. Lukito. /Dok. Setkab.

PR CIANJUR - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berbicara terkait produksi massal vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair).

Melalui Penny Kusumastuti Lukito selaku Kepala BPOM, produksi massal vaksin Merah Putih diestimasikan akan dilakukan pada akhir 2021 mendatang.

Hal tersebut diutarakan Penny Lukito dalam kesempatan rapat kerja bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Kamis, 8 April 2021 kemarin.

Baca Juga: KPK Periksa Satu Orang Anggota DPRD Makassar sebagai Saksi Kasus Nurdin Abdullah

Dalam kesempatan yang sama, Penny Lukito mengatakan bahwa vaksin Merah Putih akan memulai uji praklinik dengan binatang pada Jumat, 9 April 2021.

Uji praklinik dengan bintang itu, dikatakan Penny Lukito, diharapkan akan selesai pada sekitar bulan September atau Oktober 2021 mendatang.

"Estimasi Emergency Use Authorization (EUA) bisa diberikan pada Oktober 2021, dan mulai produksi massal," katanya dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari PMJ News.

Lebih lanjut, Penny Lukito menuturkan bahwa Unair merupakan satu dari enam kandidat yang mengembangkan vaksin Merah Putih tersebut.

Baca Juga: Berikut Ini 8 Bahan Alami yang Efektif dalam Mengobati Asma

"Sebagaimana kita ketahui bersama saat ini sudah terdapat enam kandidat dengan berbagai platform yang sedang dikembangkan. Dari enam tersebut ada dua yang berproses lebih lanjut yaitu Eijkman dan Unair," ucap dia menambahkan.

Sementara untuk vaksin Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Penny Lukito mengatakan uji klinik akan selesai sekitar semester kedua 2022. Hal itu diketahui berdasarkan road map.

"Dan EUA-nya akan diberikan sekitar September 2022, dan produksi massal bisa dilakukan sekitar Oktober 2022," ucapnya menjelaskan.

Penny Lukito juga mengatakan bahwa pihaknya melakukan pendampingan dalam hal Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ke sarana produksi PT Biotis yang akan bermitra dengan Unair.

Baca Juga: Stok Darah Selalu Kekurangan Selama Covid-19, PMI Cianjur Lakukan Jemput Bola ke Kelompok Pendonor

Oleh sebab itu, kata Penny Lukito, pihaknya sudah menyusun buku yang dapat digunakan sebagai rujukan oleh berbagai lembaga penelitian dalam memastikan setiap tahapan proses yang dilakukan guna memnuhi standar dan persyaratan.

"Mulai dari good laboratory practice, good manufacturing practice, dan tentunya good clinical trial practice diikuti dengan baik," katanya lagi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler