Ridwan Kamil Maknai Perang Rusia VS Ukraina Sebagai Momentum, Kenapa?

16 Maret 2022, 17:54 WIB
Ridwan Kamil /Humas Jabar

JENDELA CIANJUR----Berbagai dampak mulai terasa akibat invasi Rusia ke Ukraina. Salah satunya, adalah terjadinya lonjakan harga minyak mentah dunia yang cukup tinggi. Hal tersebut pun, turut berpengaruh kepada harga minyak Indonesia (ICP).

Harga rata-rata ICP per Bulan Februari 2022 sudah dipatok 95,72 dolar Amerika per barel. Kenaikan ini cukup signifikan jika dibandingkan harga setahun sebelumnya yang berada di sekitar  60,36 dolar Amerika perbarel.

Kondisi ini tentu saja akan menjadi berkah bagi penerimaan negara dari sektor migas termasuk juga pada penerimaan DBH Migas kepada daerah.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 16 Maret 2022, Gawat! Elsa Nyawanya Terancam, Sel Tahanannya Terkepung Kobaran Api

Ketua Umum ADPMET Ridwan Kamil mengatakan, kenaikan harga minyak ini diharapkan menjadi momentum bagi daerah penghasil migas untuk memanfaatkan windfall profit dari DBH Migas untuk pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di Daerah.

Menurut Ridwan Kamil, Indonesia memiliki potensi Energi terbarukan yang cukup lengkap dan sangat berpotensi untuk dikembangkan dan dimafaatkan.

Namun, kata dia, saat ini komitmen serius dari pemerintah daerah untuk mengembangkan energi terbarukan masih sangat kecil.

Baca Juga: Menaker Targetkan Revisi Aturan JHT Selesai Sebelum Mei, Khawatir Aturan Baru Terlanjur Berlaku

Oleh karena itu, Ridwan Kamil mendorong agar daerah-daerah penghasil migas mempersiapkan pilot-pilot project pengembangan energi terbarukan untuk kemandirian energi di daerah kedepannya.

“Saya mengimbau, mari daerah-daerah sambil mengurusi migas yang di depan mata, kita mulai pelan-pelan mempersiapkan proyek-proyek energi terbarukan,” katanya.

Karenanya, kata dia, sebagai Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET), Emil bersedia membantu daerah-daerah anggota ADPMET yang telah siap mengembangkan energi terbarukan di daerahnya untuk mendapatkan investor dalam pengembangan energi terbarukan.

 “ADPMET siap menjadi fasilitator untuk daerah-daerah dalam mengembangkan pembangkit listrik renewable khususnya di desa-desa. Kepada anggota ADPMET silahkan menyampaikan proposal kepada ADPMET sesuai dengan potensi yang ada di daerah masing-masing," katanya.

Baca Juga: Enam Karyawan Doni Salmanan Bakal Diperiksa Bareskrim Mabes Polri

Emil menilai, tak perlu program yang muluk-muluk tetapi buat lah skema program yang masuk akal dan applicable di daerah, kecil tapi bisa dijalankan dan memberi manfaat untuk masyarakat.

"Saya Sebagai Ketua ADPMET bersedia membantu mencarikan investor (untuk pengembangan potensi ET) asalkan daerah sudah siap dengan data-datanya, tetapi no data no action,” katanya.

Namun, kata dia, karena kenaikan harga ini akibat isu geopolitik global yang disebabkan oleh invasi Rusia dan Ukraina, ADPMET berharap agar invasi ini dapat segera berakhir. 

"Semoga Rusia dan Ukraina bisa Kembali ke Meja perundingan dan perang antar negara ini bisa selesai secepatnya. Aamiin,” katanya.

Baca Juga: Ini Daftar Pembalap MotoGP Dunia yang Mengikuti Parade di Jakarta Ada Marc Marquez Hingga Fabio

Terakhir Emil mengharapkan melalui ADPMET, daerah-daerah penghasil migas Anggota ADPMET bisa menjadi contoh/pelopor bagi daerah lainnya terkait pengembangan energi terbarukan di Indonesia kedepannya.

ADPMET juga akan terus mendorong dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk terus membantu daerah tidak hanya dalam sektor migas namun juga energi terbarukan.

 
 

Editor: Arlad

Tags

Terkini

Terpopuler