Teroris KKB Papua Kembali Serang 10 Prajurit TNI, Dua Prajurit Tewas Akibat Kontak Tembak

27 Maret 2022, 18:41 WIB
Teroris KKB Papua Serang Pos Marinir di Nduga Hingga Komandan Peleton Gugur /Foto: Twitter/ @maspiyuaja/

JENDELA CIANJUR - Sebanyak 10 anggota TNI Yonif Marinir-3 mengalami luka setelah diserang teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, di Kwareh Bawah, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu malam 26 Maret 2022.

Bahkan dua di antaranya meninggal dunia, yakni Komandan Peleton (Danton) Letda Mar Moh Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson.

Baca Juga: Mencengangkan! Di Tubuh Taylor Hawkins Dramer Foo Fighters Ada 10 Jenis Obat-obatan, Overdosis?

Pratu Mar Wilson Anderson meninggal dunia pada Minggu 27 Maret 2022 setelah menjalani perawatan medis.

Kemudian enam korban luka tembak dievakuasi untuk menjalani perawatan selanjutnya. Keenam korban luka tembak yang dievakuasi yakni Serda RF, Serda BP, Serda EES, Pratu ASA, Prada ADP, dan Prada LH.

"Setibanya di Timika, langsung dirawat di IRD RSUD Timika," kata Waka Pendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan di Jayapura, dikutip Jendela Cianjur dari ANTARA, Minggu 27 Maret 2022.

Chandra menambahkan, evakuasi para korban menggunakan helikopter milik TNI-AU.

Dijelaskan, dua orang prajurit lainnya yakni Pratu RS dan Pratu DS dirawat di Kotis Marinir karena luka yang dideritanya kategori ringan.

Tercatat 10 prajurit yang tergabung dalam satgas Mupe terluka dalam baku tembak dengan KSB, dua diantaranya meninggal yaitu Letda Mar Moh Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson Here.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Shock Tamu Podcastnya yang Ditangkap 8 Orang: Hah? Delapan Orang?

Menurut Chandra, kedua jenazah prajurit Marinir tersebut akan dievakuasi pada Senin 28 Maret 2022 untuk dimakamkan di kampung halaman masing-masing.

"Jenazah Letda Mar Moh Iqbal akan di makamkan di Kendari dan Pratu Mar Wilson Anderson Here dimakamkan di Kupang," jelas Chandra.

Teroris KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya, Sabtu petang 26 Maret 2022, menyerang pos satgas Mupe yang berada di Kware Bawah, dari dua arah.

Egianus Kogoya sendiri dilaporkan membawa senjata api pelontar granat (GLM) dan sempat menembakkannya hingga bunyinya terdengar sampai ke Kota Kenyam.

GLM dan pelurunya diperoleh Egianus Kogoya setelah mereka menyerang prajurit TNI yang bertugas di Kabupaten Nduga. ***

Editor: Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler