Gempar Isu Potensi Tsunami, BMKG: Jangan Mudah Terpancing Judul Berita yang Bombastis

28 September 2020, 06:55 WIB
Ilustrasi tsunami. /PIXABAY/rolandmey

PR CIANJUR - Hasil riset Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menyebut potensi tsunami di sepanjang laut selatan Pulau jawa telah membuat publik gempar sepekan ke belakang.

Beberapa orang bahkan menyikapinya dengan panik dan resah yang berlebihan.

Bahkan beberapa pelaku usaha di sektor pariwisata dan perhotelan terdampak isu potensi tsunami tersebut.

Baca Juga: Jaga Kebersihan Kabin Terutama Lantai Mobil Agar AC Selalu Dingin, Berikut Alasannya

Tak ingin masyarakat berlarut-larut dalam ketakutan, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono memberi imbauan.

Daryono meminta agar warga mengakhiri kepanikan terkait informasi mengenai potensi gempa megathrust.

"Kami berharap masyarakat terus meningkatkan literasi, selanjutnya tidak mudah kagetan setiap ada informasi potensi bencana," katanya.

Baca Juga: Masih Ingat Saat Balap di Sentul, Rossi Singgung Fans MotoGP di Indonesia Kadang Susah di Kontrol

Daryono berpendapat, kecemasan dan kepanikan publik yang muncul menyusul peredaran informasi mengenai potensi gempa megathrust kemungkinan terjadi karena adanya kesalahpahaman di kalangan masyarakat.

Informasi mengenai potensi gempa megathrust berdasarkan pemodelan yang dibuat para ahli sebenarnya ditujukan sebagai acuan mitigasi.

Akan tetapi, sebagian warga kurang tepat dalam memahami, menganggapnya sebagai potensi bencana yang akan terjadi dalam waktu dekat ini.

"Ini masalah sains komunikasi yang masih terus saja terjadi, karena hingga saat ini masih ada gap atau jurang pemisah antara kalangan para ahli dengan konsep ilmiahnya dan masyarakat yang memiliki latar belakang dan tingkat pengetahuan yang sangat beragam," ucap Daryono.

Baca Juga: Dovi dan Rossi Tak Peroleh Poin di MotoGP Catalunya 2020, Ini Hasil Lomba dan Kelasemen Sementara

Jika informasi ini yang disalahpahamkan oleh warganet bahkan mayarakat luas, akan menimbulkan kekhawatiran yang semakin besar.

"Kasus semacam ini tampaknya masih akan terus berulang, dan pastinya harus diperbaiki dan akhiri," ujar Daryono, sebagaimana diberitakan PortalSurabaya.com dalam artikel "Akhiri Kepanikan Sekarang, Gempa Megathrust dan Tsunami di Laut Selatan Jawa Masih Riset".

Daryono memaparkan, kepanikan masyarakat akibat informasi mengenai potensi gempa megathrust sering berulang setelah bencana tsunami yang pernah melanda Aceh 2004 lalu.

Kegaduhan tersebut sering muncul setiap ada para ahli yang menyampaikan pandangan mengenai potensi gempa dan tsunami.

Baca Juga: Satu Warga Kalinusu Brebes Yang Menjadi Koki di Dapur Lapangan Satgas TMMD

Belum lagi beberapa media tidak utuh dalam menyajikannya sehingga menimbulkan salah persepsi di kalangan masyarakat.

"Masyarakat juga jangan mudah terpancing dengan judul berita dari media yang dengan bombastis memberitakan potensi bencana," ucap Daryono.

Daryono menambahkan bahwa zona megathrust sebenarnya sekedar istilah dalam menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.

Ia menyebut seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust disebut sebagai gempa megathrust dan gempa megathrust tidak selalu berkekuatan besar.

Baca Juga: Beredar Foto dan Video Gunung Salak Terbelah, Begini Penjelasan BNPB

Sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa digunakan untuk memprediksi kapan dan di mana gempa akan terjadi dan seberapa besar kekuatannya.

Waspada memang diperlukan bagi setiap orang namun, terlalu khawatir adalah hal yang tidak diinginkan oleh BMKG.***(Yohanes Bayu/PortalSurabaya.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Portal Surabaya (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler