Terkait Manfaat Vaksin yang Akan Pemerintah Berikan, Reisa Minta Masyarakat Tidak Ragu

20 Oktober 2020, 09:31 WIB
dr Reisa Brotoasmoro /

PR CIANJUR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta persiapan secara baik dan rinci terkait rencana pemberian vaksin Covid-19 oleh pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) di Instana Merdeka, Jakarta pada Senin, 19 Oktober 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Sekretariat Kabinet, Setkab.go.id pada Selasa, 20 Oktober 2020, persiapan yang dilakukan mulai dari pengadaan vaksin Covid-19, distribusi, hingga implementasi vaksinasi.

Baca Juga: Dituding Berharap Pekerjaan Dari Presiden, Ferdinand: Jokowi Akan Berlalu, Tapi Indonesia Tidak

“Saya harapkan betul-betul disiapkan mengenai vaksin, mengenai komunikasi publiknya terutama, yang berkaitan dengan halal dan haram, yang berkaitan dengan harga, yang berkaitan dengan kualitas, nanti yang berkaitan dengan distribusinya seperti apa,” kata Joko Widodo.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat tidak lagi meragukan manfaat dari vaksin yang nantinya akan diberikan oleh pemerintah.

“Vaksin yang akan diberikan itu, sudah melalu tahapan uji klinis yang ketat disertai pengawasan dari lembaga otoritas milik pemerintah, maupun lembaga internasional yang mengurusi kesehatan,” katanya, dalam rilis yang disampaikan oleh Tim Komunikasi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Reisa juga mengungkapkan, vaksin adalah bentuk upaya pembuatan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.

Baca Juga: Prediksi GDP Indonesia Nomor 4 Dunia, Mantan Ketua MK Beri Nasihat, Singgung Pelengseran Presiden

Selain itu, menurutnya sebagai upaya pencegahan agar masyarakat tidak perlu terppar dahulu untu menumbuhkan kekebalan tubuh atau imunitas.

“Vaksinasi merupakan upaya pemberian kekebalan tubuh untuk melawan virus yang sudah dikenali. Yang manjur untuk mengendalikan wabah, bahkan memberantas dan menghilangkan wabah dan penyakit di dunia, seperti cacar dan polio,” katanya.

Vaksin juga diungkapkan Reisa sebagai pelengkap dan datang secara bertahap, serta digunakan sesuai skala prioritas.

“Namun kita tidak boleh lengah dan menurunkan disiplin 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan),” kata Reisa.

Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas Antisipasi Demo Omnibus Law UU Cipta Kerja 20 Oktober 2020

Selain vaksin Merah Putih ang dikembangkan di Indonesia,vaksin yang akan digunakan juga diperoleh melalui kerja sama dengan negara-negar yang sedang mengembangkan vaksin, serta melalui mekanisme kerja sama multilateral

Pengembangan dan pengadaan vaksin ini dilakukan pemerintah, menurut Reisa, sesuai dengan pedoman dan saran World Health Organization (WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), para ahli serta para ulama dan umara.

“Artinya, manfaat vaksin sudah dikaji secara mendalam dan tidak perlu diragukan lagi,” kata Reisa, menambahkan.

Baca Juga: Tak Tertampung di Halaman Rumah Kontrakannya, Belasan Mobil Mewah Diparkir di Badan Jalan

Sementara, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, kata Reisa, telah meyatakan bahwa para ulama terlibat aktif dalam persiapan vaksin ini.

“Menurut Wakil Presiden, demi kemaslahatan umat manusia, vaksin teraman dan terbaik akan direkomendasikan ulama dan umara untuk melindungi masyarakat,” katanya.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa BPOM telah mempersiapkan persetujuan penggunaan dalam keadaan darurat atau emergency use of authorization.

BPOM juga memantau langsung lokasi uji klinis tahap III vaksin Covid-19 Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac yang ditempatkan di Universitas Padjajaran di Kota Bandung.

Serta, melakukan pemantauan langsung fasilitas-fasilitas pengembangan vaksin yang dimiliki negara lain, seperti diberitakan Pikiran Rakyat Bekasi pada artikel 'Reisa Minta Masyarakat Tak Meragukan Lagi Manfaat dari Vaksin yang Akan Diberikan Pemerintah'.

Baca Juga: Terkait Mobil Dinas Miliaran Rupiah, Wakil Ketua KPK Pasrah: Silakan Lihat Rumah Kontrakan Saya

BUMN PT Bio Farma juga terpilih sebagai salah satu produsen vaksin untuk Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI), artina siap memproduksi obat Covid-19 yang teruji di tingkat dunia.

“Vaksin produksi Bio Farma selama ini sudh digunakan di lebih dari 150 negar, terutama negara-negara muslim. Bio Farma adalah center of excellen untuk vaksin dan bioteknologi di negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI),” kata Reisa.***(Rinrin Rindawati/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler