Perlu menjadi catatan, bahwa pemeriksaan GeNose C-19 ini tidak bisa menggantikan surat bukti telah melakukan rapid test antigen atau rapid test PCR sebagai syarat utama menempuh perjalanan jarak jauh menggunakan kereta api.
Dilansir dari akun Instagram @keretaapikita cara kerja GeNose C-19 ini meniru cara kerja hidung manusia.
Baca Juga: Manfaat Buah Mangga untuk Kesehatan, Mulai dari Melancarkan Pencernaan hingga Menjaga Imun Tubuh
Menggunakan sistem penginderaan larik sensor gas dipadukan dengan artificial intelligence (kecerdasan buatan) untuk membedakan pola senyawa yang dideteksi.
Tingkat akurasi GeNose C-19 untuk mendeteksi virus Covid-19 sebesar 93-95 persen.
Alat ini bisa mendeteksi seseorang terkena Covid-19 atau tidak dalam waktu tiga menit.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini, Selasa 2 Februari 2021: Apakah Andin dan Al Akan Rujuk?
Calon penumpang kereta api nantinya diharuskan menghembuskan nafas ke kantung udara yang telah disediakan. Kantung udara itu terhubung ke alat GeNose C-19.
Alat tersebut sudah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per tanggal 24 Desember 2020.
Peraturan protokol kesehatan yang diterapkan PT KAI ini mengacu kepada Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 11 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Perkeretaapian dalam Masa Pandemi Covid-19.
Artikel Rekomendasi