Gempa Bumi Banten, Terasa di Ciptagelar Sukabumi, Pangalengan, Jakarta Hingga Tanggerang

- 4 Februari 2022, 19:06 WIB
Gempa Bumi Guncang Wilayah Bayah-Banten, Tidak Berpotensi Tsunami./*
Gempa Bumi Guncang Wilayah Bayah-Banten, Tidak Berpotensi Tsunami./* //* Mantra Sukabumi/Twitter.com/ BMKG

JENDELA CIANJUR-----Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Pantai Selatan Lebak, Banten, Jumat (4/2) pukul 17.10.45 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,2.

Adapun episenter gempabumi tersebut, terletak pada koordinat 7,48° LS ; 105,92° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 63 Km arah Barat Daya Bayah, Banten pada kedalaman 55 km.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, gempa bumi ini berdampak hingga ke beberapa daerah. Yakni, dirasakan di daerah Pelabuhan Ratu dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Malingping, Bayah, Cihara, Panggarangan, Ciptagelar, Wanasalam, Sukabumi, Rangkas Bitung, Cireunghas, Cikeusik dengan skala intensitas III MMI.

Baca Juga: Gempa Bumi Susulan Terjadi di Banten 3,0 Magnitudo

"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu, daerah Sawarna, Pangalengan, Jakarta, Kota Tangerang, Kab Tangerang, Tangerang Selatan, Parung Panjang dengan skala intensitas II MMI," ujar Bambang dalam siaran persnya.

Getaran, kata dia, dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Selain itu, kata dia, gempa bumi susulan terjadi hingga pukul 17.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M3,0.

Baca Juga: Gempa Goncang Banten, Tapi Tak Berpotensi Tsunami

Bambang mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan pada kerak samudra Lempeng Indo-Australia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," ujar Bambang dalam siaran persnya.

Halaman:

Editor: Arlad


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah