Alasan kedua, lanjut Heru, pesawat Presiden hanya mampu menampung 48 orang. Sedangkan, tim delegasi yang berangkat seluruhnya berjumlah 62 orang. Alasan ketiga, efisiensi tim advance dalam mengamankan tempat Jokowi mendarat.
“Kalau transit dua kali, berarti setiap tempat ada tim advance. Nah ini hanya satu kali,” tegas Heru.
Selain itu, dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia delegasi yang berisi jajaran menteri bisa satu pesawat dengan Presiden Jokowi. Dengan demikian bisa memudahkan koordinasi pengamanan.
“Semua menteri yang ikut bisa satu pesawat pulang pergi, dan tim advance akan ikut kembali bersama pesawat itu. Sehingga lebih efisien,” tegas Heru.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak ke Washington DC, Amerika Serikat, Selasa 10 Mei 2022. Dalam hal ini Kepala Negara bakal melakukan kunjungan kerja pada 11-13 Mei 2022. ***
Artikel Rekomendasi